Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kebutuhan vaksin Covid-19 di Indonesia menjadi 426 juta dosis yang ditargetkan untuk 181 juta orang.
Dalam rapat bersama Komisi IX DPR pada Selasa (12/1/2021), Menkes Budi memaparkan kebutuhan vaksin Covid-19 bagi seluruh populasi di Indonesia.
Dia menyebutkan jumlah penduduk Indonesia mencapai 269 juta. Adapun orang berusia di atas 18 tahun mencapai 188 juta.
Masing-masing orang akan membutuhkan 2 dosis atau dua kali suntik vaksin. Dengan memasukkan buffer atau wastage rate sebesar 15 persen dan asumsi efficacy rate sebesar 60 persen, maka muncul hasil kebutuhan vaksin sebesar 426 juta dosis untuk 181 juta orang.
Jumlah penduduk ≥ 18 tahun yang bisa divaksin (juta jiwa) | |
Jumlah Penduduk Total | 269,6 |
Jumlah pendudul >18 tahun | 188,7 |
Eksklusi (ibu hamil, terpapar Covid-19, komorbid tidak terkontrol | 7,2 |
Jumlah penduduk ≥ 18 tahun yang bisa divaksin | 181,5 |
“Indonesia sendiri rebutan dengan negara besar di dunia. Posisi sekarang, kontrak yang pasti ada sekitar 270 juta dosis dari kebutuhan 426 juta dosis,” katanya.
Baca Juga
Saat ini pemerintah sedang memfinalisasi kontrak vaksin dengan Pfizer (Amerika Serikat) agar bisa melengkapi kontrak pasti menjadi 329 juta.
Adapun dari lini kontrak vaksin yang masih dalam status opsi berasal dari COVAX GAVI yang gratis. Tetapi, angkanya belum pasti.
“Kalau kita bisa [dapat] konfirmasi mendapat [vaksin] semaksimal mungkin dari COVAX GAVI maka kita akan mengurangi kontrak yang berbayar, tetapi kalau tidak dapat, kita akan ambil yang berbayarm,” ungkapnya.
Saat ini COVAX GAVI menjanjikan sekitar 54 juta dosis untuk Indonesia. Hingga 2 hari yang lalu, masih ada kemungkinan bisa ditingkatkan menjadi 108 juta dosis.
Dengan demikian, total vaksin dengan status kontrak dan opsi sudah mencapai 663 juta.