Bisnis.com, JAKARTA - Tren perawatan kulit wajah telah mendorong inovasi produk sabun. Namun, beberapa produk yang beredar di pasaran kerap tidak cocok bagi sebagian orang yang memiliki kulit sensitif. Sabun berbahan dasar minyak zaitun, minyak canola, dan minyak jarak bisa menjadi alternatif.
Kini, melakukan perawatan pada kulit wajah telah menjadi kebutuhan setiap orang terutama bagi kaum hawa. Salah satu produk perawatan wajah yang banyak diminati adalah sabun wajah yang biasanya dikhususkan bagi tipe kulit wajah tertentu seperti wajah berminyak, kering, ataupun normal. Namun beberapa produk sabun wajah di pasaran tidak cocok bagi sebagian orang yang memiliki kulit sensitif.
Kandungan bahan-bahan kimia tertentu yang ada didalamnya disebut dapat menyebabkan iritasi pada kulit wajah bahkan bisa membahayakan kulit dan tubuh penggunanya. Karenanya sabun wajah yang terbuat dari bahan-bahan alami tanpa campuran bahan kimia bisa jadi alternatif bagi orang yang memiliki kulit sensitif maupun orang dengan gaya hidup back to nature.
Sabun wajah berbahan dasar alami dapat dibuat dari jenis minyak yang memiliki kandungan yang bermanfaat bagi kulit, seperti minyak zaitun, minyak canola, dan minyak jarak. Wiley et al., 2017 menyebut ketiga jenis minyak tersebut memiliki kandungan utama yang sama yaitu asam linoleat dan linolenat.
Asam linoleat dapat membantu meredakan jerawat ringan, mengurangi hiperpigmentasi akibat sinar UV, membantu mengembalikan kondisi skin barrier yang rusak, serta membantu melembapkan kulit. Sedangkan asam linolenat dapat memperkuat lapisan kulit dan secara efektif mampu menjaga kadar air di kulit.
Disebutkan juga, minyak zaitun mengandung asam miristat yang dapat menyerap minyak berlebih dan kotoran di kulit. Asam miristat juga mengandung asam laurat yang memiliki sifat anti-bakteri dan juga anti-inflamasi yang baik sebagai pelembab untuk tipe kulit sensitif.
Baca Juga
Minyak jarak mengandung asam risinoleat yang dapat membantu mengurangi jerawat pada kulit wajah. Sedangkan minyak canola mengandung asam palmitat yang bersifat mengikat dan membersihkan kotoran pada kulit wajah.
Menurutnya, minyak canola dan minyak jarak juga sama-sama mengandung asam stearat yang dapat membuat produk lebih menempel di kulit, menjaga kelembapan pada kulit, membasmi bakteri penyebab komedo dan jerawat, menjaga kulit dari sinar UV.
Untuk meningkatkan manfaatnya, pada sabun wajah berbahan alami tersebut dapat ditambahkan bahan lain yang juga bermanfaat bagi kulit, seperti propolis dan kelor. Sabun wajah propolis dengan scrub kelor bisa jadi salah satu produk alternatif perawatan kulit wajah, yang cocok untuk kulit sensitif, dan tentunya untuk semua jenis kulit juga.
Propolis merupakan zat alami yang dihasilkan oleh lebah tak bersengat yang digunakan untuk perlindungan diri dari mikroba pada sarangnya. Dihasilkan dari lebah jenis Trigona sp., propolis memiliki kandungan vitamin B1, B2, B6, C dan E yang sangat baik untuk menjaga dan merawat kulit wajah.
Daun kelor mengandung vitamin C yang dapat mencerahkan kulit wajah, mengurangi kerutan halus pada kulit wajah dan melawan radikal bebas yang menyebabkan kerusakan kulit. Daun kelor juga mengandung vitamin A yang di dalamnya ada retinol yang diketahui dapat memperbaiki sel-sel kulit dengan cepat, menyamarkan noda hitam, dan mengurangi kerutan halus di wajah. Antioksidan, anti bakteri dan anti jamur yang dapat mencegah dan mengatasi jerawat pada kulit wajah, juga terdapat pada daun kelor.
Dari pengalaman Balai Litbang Teknologi Serat Tanaman Hutan Kuok, bahan yang diperlukan dalam pembuatan sabun wajah propolis dengan scrub kelor yaitu minyak zaitun, minyak jarak, minyak canola, kalium hidroksida, propolis murni dan serbuk daun kelor.
"Adanya penambahan serbuk daun kelor yang bersifat scrub sebagai bahan pengangkat kotoran pada kulit wajah menjadi kelebihan dari sabun ini," ungkap Purwanto dan Opik Taupik Akbar, Peneliti Ilmu Kayu dan Teknologi Hasil Hutan Balai Litbang Teknologi Serat Tanaman Hutan Kuok, dalam keterangan tertulis, Senin (11/1/2021).
Proses pembuatan sabun wajah dimulai dengan mencampurkan berbagai jenis minyak yaitu zaitun, canola, dan jarak. Sebelumnya, propolis dilarutkan dalam minyak jarak sehingga dapat sepenuhnya terlarut dalam minyak.
Untuk proses saponifikasi minyak menjadi sabun, ditambahkan kalium hidroksida 30% ke dalam campuran minyak, kemudian diaduk dan dipanaskan pada suhu 60-70°C. Setelah terbentuk sabun bertekstur pasta dan memiliki pH sesuai standar SNI, maka bisa ditambahkan serbuk kelor yang juga berfungsi sebagi scrub dan air destilasi untuk menghasilkan sabun wajah dengan tingkat kekentalan yang diinginkan.