Bisnis.com, JAKARTA - Moda transportasi berbasis rel di wilayah Jabodetabek akan terintegrasi baik layanan maupun tiketnya pada Maret 2022. Hal ini dapat terwujud setelah PT MRT mengakuisisi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter dan integrasi tiket terwujud pada 2021.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar menuturkan integrasi layanan angkutan massal berbasis rel tersebut berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo pada rapat terbatas 8 Januari 2019.
"Integrasi sistem transportasi di Jabodetabek dan dalam satu manajemen pengelolaan, ini ditindaklanjuti dengan ada kesepakatan joint venture, MRT dan KAI. MRT dan KAI sepakat membangun perusahaan patungan bangun subholding untuk patungan, namanya PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek," ujarnya, Selasa (5/1/2021).
Dia menegaskan melalui anak usaha ini akan mengintegrasikan seluruh transportasi berbasis rel terutama MRT dan KRL Jabodetabek dengan peleburan MRT dan KAI.
Wili menegaskan berani menyampaikan bahwa Maret 2022 akan terjadi integrasi layanan dan integrasi tiket angkutan umum. Dia menegaskan integrasi tersebut akan mencakup kereta bandara, MRT, dan KCI. Adapun integrasi tiket ditambah dua moda lainnya yakni Transjakarta dan LRT.
"Pada 2020 terbentuk anak usaha, 2021 proses akuisisi saham KCI oleh MRT, ada JV terintegrasi pengembangan kawasan transit oriented development (TOD) juga. Tanah Abang, Pasar Senen berubah, Djuanda dan Sudirman mulai berubah, karena sudah mulai integrasi secara korporasi," katanya.
Baca Juga
Dia melanjutkan rencana akuisisi PT Kereta Commuterline Indonesia (KAI Commuter) dari PT KAI belum dapat disampaikan nilainya. Namun, dari sisi modal akan memanfaatkan pinjaman Pemprov DKI Jakarta kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional (PEN) senilai Rp1,7 triliun.
Hasilnya, nanti PT MRT Jakarta akan memiliki 51 persen saham KAI Commuter dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebesar 49 persen. Langkah ini dianggap dapat memudahkan operasional KRL Jabodetabek ketika berintegrasi dengan MRT. Adapun saat ini pemegang saham PT KCI adalah PT KAI sebesar 99,78 persen dan Yayasan Pusaka 0,22 persen.