Bisnis.com, JAKARTA - Seluruh moda angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru) mengalami penurunan penumpang dibandingkan dengan periode 2019. Hal ini diklaim sebagai prestasi pemerintah mengurangi aktivitas libur panjang masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan moda kereta api menjadi yang paling dalam penurunannya. Penghitungan posko Nataru dimulai dari 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021.
Berdasarkan data akhir posko Nataru Nasional, Selasa (5/1/2021), terjadi penurunan penumpang di jalur darat sebesar 58 persen, yaitu dari 13 juta penumpang menjadi 5,6 juta. Pada bus penurunan 59 persen dari 2,1 juta jadi 800.000, sementara sektor penyeberangan turun 47 persen dari 3 juta penumpang menjadi 1,5 juta.
"Di udara terjadi penurunan signifikan 42 persen dari 3,6 juta menjadi 2 juta. Di sektor laut paling banyak 62 persen dari 1,3 juta menjadi 500.000 penumpang," ujarnya, Selasa (5/1/2021).
Dia menyebut angkutan kereta api mengalami penurunan hingga 83 persen jika dibandingkan dengan periode 2019, dari jumlah 3,4 juta penumpang menjadi hanya 565.000 penumpang.
"Saya pikir penurunan ini bukan prestasi menurun dari kami semua, saya apresiasi masyarakat mengerti membatasi perjalanan bukan saja ikuti saran Presiden, tapi sama-sama jaga protokol kesehatan lebih baik di rumah saja," paparnya.
Baca Juga
Dia menegaskan penurunan jumlah penumpang ini berkat kerja keras dan kerja sama seluruh pemangku kepentingan pemerintah termasuk berbagai Kementerian/Lembaga (K/L) dan Kepolisian.
Budi juga menyebut angka kecelakaan di semua moda mengalami penurunan terutama di jalur darat yang paling sering terjadi kecelakaan. Artinya, kesadaran masyarakat bertambah baik dan dinas perhubungan di daerah menjalankan fungsinya dengan baik.