Bisnis.com, JAKARTA - AirNav Indonesia mencatat terjadi penurunan pergerakan pesawat hingga 42,67 persen selama 2020 menjadi 1.202.748 pergerakan, sedangkan pada 2019 mencapai 2.097.595 pergerakan
Direktur Utama AirNav Indonesia M. Pramintohadi Sukarno menuturkan pada Desember 2020 melayani total 122.480 pergerakan di seluruh ruang udara Indonesia. Angka ini turun 34 persen dibandingkan dengan pergerakan yang kami layani pada Desember 2019, yakni 184.752.
"Total pergerakan pesawat udara yang kami layani pada 2020 adalah 1.202.748 pergerakan, sedangkan pada 2019 adalah 2.097.595 pergerakan. Namun, tren pergerakan pesawat udara sejak Mei 2020 sampai dengan saat ini terus meningkat dan berangsur pulih,” terangnya, Senin (4/1/2021).
Di sisi lain, selama Desember 2020 pun terjadi periode puncak Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru). Airnav pun membentuk posko pengawasan Nataru pada 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021.
AirNav mengelola 55.188 pergerakan pesawat udara pada periode angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Dia menjelaskan lima bandara dengan pergerakan pesawat udara terbanyak yang dilayani hari Minggu kemarin antara lain adalah Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, dengan 902 pergerakan, Bandara Juanda, Surabaya, dengan 262 pergerakan, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, dengan 257 pergerakan, Bandara Hasanuddin, Makassar, dengan 243 pergerakan, dan Bandara Kualanamu, Medan, dengan 152 pergerakan.
Baca Juga
“Pada 23 Desember 2020, kami melayani 3.848 pergerakan pesawat udara, yang juga merupakan jumlah tertinggi pada periode angkutan Nataru ini. Rata-rata jumlah penggunaan slot penerbangan pada delapan bandara besar mencapai 74 persen,” ujarnya.