Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Rokan tengah menyelaraskan program pengeboran Blok Rokan bersama dengan PT Chevron Pacific Indonesia.
Direktur Pertamina Hulu Rokan (PHR) R.P. Yudantoro mengatakan bahwa pada pada akhir tahun ini tim yang dibentuk antara Pertamina Hulu Rokan, SKK Migas, dan Chevron Pacific Indonesia sedang menyejajarkan program pengeboran antara Chevron pada 2021 dan Pertamina Hulu Rokan 2021 sehingga menjadi program yang berkesinambungan dalam operasionalnya.
"Semoga semua target bor CPI [Desember 2020—Agustus 2021] dan bor PHR [Agustus 2020—Desember 2021) bisa tercapai," katanya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Yudantoro mengatakan bahwa Pertamina Hulu Energi ditargetkan memproduksi minyak sebanyak 300.000 barel per hari. Namun, proses alih kelola tahun depan berjalan tak mudah dan penuh tantangan.
Menurut dia, tantangannya adalah pandemi Covid-19 yang berdampak cukup besar terhadap perekonomian, termasuk industri minyak. "Selain itu dibutuhkan teknologi rumit karena ini blok tua," ujarnya.
Pada tahun depan, kata Yudantoro, Pertamina akan mengebor sebanyak 44 sumur di Blok Rokan dengan biaya investasi sekitar US$80 juta. PHR bersama dengan SKK Migas telah menentukan titik koordinat keseluruhan sumur yang akan dibor.
Baca Juga
"Nanti 2022 dan seterusnyanya makin banyak program bor," jelasnya.
Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Suardin optimistis dengan pengeboran yang dilakukan di Blok Rokan laju penurunan produksi secara alamiah dapat ditekan.
Dia mengatakan bahwa dengan investasi US$154 juta yang dikucurkan Chevron untuk mengebor Blok Rokan, diharapkan akan ada sebanyak 100 sumur—200 sumur yang bisa dibor.
SKK Migas dan CPI telah menyepakati head of agreement (HoA) pada 28 September 2020 untuk investasi pada masa transisi wilayah kerja (WK) Rokan. CPI akan tetap berinvestasi pada 2020—2021.
Investasi tersebut merupakan upaya untuk penambahan produksi di WK Rokan selama masa transisi sebelum dialih kelola Pertamina pada Agustus 2021.
CPI akan mengucurkan investasi senilai US$154 juta sampai dengan Juli 2020 untuk kegiatan pengeboran. Pada 2020, CPI akan mengebor 11 sumur dengan perkiraan investasi US$11 juta untuk penambahan produksi sebesar 500 barel minyak per hari.
Sementara itu, pada 2021, CPI akan mengebor 107 sumur dengan estimasi investasi US$143 juta untuk menambah produksi sebesar 5.000 barel minyak per hari.
"Itu di luar sumur yang akan di-drill Pertamina mulai 9 Agustus memulai mengoperasikan dan akan nge-drill juga. Jadi, penambahan sumurnya cukup signifikan. Jadi kita cukup optimis," ungkapnya.