Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pandemi Covid-19 menjadi game changer atau pengubah permainan, termasuk dalam mengelola anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Pemerintah harus merombak ulang alokasi APBN untuk pemulihan ekonomi. Dari belanja sebesar Rp2.750 triliun, Rp695,2 triliun untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Dengan anggaran yang besar itu, Sri Mulyani meminta agar Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI) untuk menjaga agar tidak diselewengkan atau salah sasaran.
“Itu tugas kita sekarang. Dan Anda [AAIPI] bertugas mengawalnya, memberikan assurance [jaminan] bahwa tujuannya tidak dikompromikan oleh karena adanya cara kerja baru,” katanya saat sambutan virtual, Rabu (23/12/2020).
AAIPI yang merupakan aparat pengawas intern pemerintah (APIP) penting untuk memberikan jaminan independen bagi negara dalam memanajemen risiko.
Selain itu, APIP juga untuk menjaga tata kelola dan meyakinkan kontrol internal di dalam pemerintah berjalan efektif. Menurut Sri Mulyani, risiko dan tata kelola perlu dijaga.
Baca Juga
“Kita paham membangun reputasi, kredibilitas, dan kepercayaan publik itu sangat sulit. Sedangkan merusaknya sangat mudah,” jelas Sri.
Sri Mulyani menuturkan bahwa itu adalah situasi yang sangat asimetris. Saat membangun reputasi hingga kepercayaan membutuhkan waktu dan pengorbanan yang lama, hilangnya sangat mudah juga seketika.
“Korupsi umpamanya. Begitu ada skandal, itu langsung hancur. Maka risiko itu perlu dikelola. Tata kelola harus terus dijaga. Itulah peran APIP jadi sangat penting,” ucap Sri Mulyani.