Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Pertumbuhan Ekonomi 2021 Bakal Meleset, Indef: 5 Persen Paling Cepat di 2022

Pertumbuhan ekonomi di level 5 persen paling cepat baru dapat terealisasi pada awal kuartal II/2022, mempertimbangkan tahapan dan proses yang harus dilalui.
Jajaran gedung perkantoran di Jakarta, Senin (24/8/2020). Bisnis/Abdurachman
Jajaran gedung perkantoran di Jakarta, Senin (24/8/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 tidak akan dengan mudah mencapai target sasaran 5 persen.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi di level 5 persen paling cepat baru dapat terealisasi pada awal kuartal II/2022, mempertimbangkan tahapan dan proses yang harus dilalui.

“Karena pasti butuh waktu sampai normal kembali, proyeksi realistisnya 2,5-3 persen,” ucapnya, Selasa (22/12/2020).

Dia menambahkan langkah yang perlu diambil pemerintah, yakni mengembalikan keyakinan konsumen dan mengendalikan pandemi terlebih dahulu, sehingga pelaku usaha bisa percaya diri untuk ekspansi dan investasi.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia berpeluang tumbuh 4,5 sampai dengan 5,5 persen jika berhasil melanjutkan momentum pemulihan ekonomi.

Pemerintah kata dia telah menyiapkan langkah dasar dengan melakukan reformasi struktural sejak awal tahun, sehingga hasilnya diharapkan dapat mulai segera terlihat.

“Reformasi tersebut meliputi kemudahan berusaha, pemberian insentif dunia usaha, dukungan UMKM, hingga memberikan kepastian dan penciptaan iklim investasi yang lebih baik,” ungkapnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pemerintah tetap menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan di angka 5 persen. Target tersebut telah dikunci melalui Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.

“Kita tidak mengubah proyeksi ekonomi pada 2021, yaitu masih 5 persen,” katanya melalui konferensi pers virtual, Senin (21/12/2020).

Dia menjelaskan bahwa IMF juga tidak mengubah proyeksi. Masih seperti pada pengumuman pada September lalu, ekonomi Indonesia berada di angka 6,1 persen.

Sementara itu, Bank Dunia merevisi proyeksinya menjadi 3 persen sampai 4,4 persen pada 2021. OECD menaruh angka lebih pesimistis. Ekonomi Indonesia pada 2021 yang sebelumnya diperkirakan tumbuh 5,3 persen, kini diprediksi turun menjadi 4 persen. Begitu pula dengan ADB juga menurunkan proyeksi pertumbuhan dari 5,3 persen berubah menjadi 4,5 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper