Bisnis.com, JAKARTA – Thailand melonggarkan aturan pembatasan perjalanan warga asing dari 56 negara, termasuk Amerika Serikat, Jepang, dan Singapura menjelas liburan akhir tahun untuk mendongkrak sektor pariwisata.
Juru bicara penanganan Covid-19 Taweesilp Witsanuyotin mengatakan para turis tersebut bisa masuk Thailand tanpa visa tetapi tetap harus membawa sertifikat bebas Covid-19 dan menjalani karantina selama 14 hari.
Taweesilp menambahkan turis harus melalui tiga kali tes dari sebelumnya hanya dua kali selama menjalani karantina.
Pemerintah Thailand melonggarkan aturan masuk bagi turis asing setelah merilis program visa jangka panjang mendapatkan sambutan hangat. Pertimbangan lainnya adalah penundaan program subsidi perjalanan bagi wisatawan domestik akibat dugaan korupsi.
Menurutnya, lebih banyak tes yang dilakukan terhadap para turis itu akan mempersingkat masa karantina menjadi 10 hari pada bulan mendatang.
Dia mengemukakan karantina menjadi jawaban bagi pemerintah untuk mencegah penularan Covid-19 secara lokal dan lebih efektif daripada membatasi mobilitas turis asing ke Negeri Gajah Putih tersebut.
Baca Juga
“Definisi negara dengan zona merah atau risiko tinggi selalu berubah setiap hari. Jadi, perbolehkan mereka semua untuk masuk, tapi masukkan mereka dalam karantina dan tes setelah mereka datang,” jelasnya, dilansir dari Bloomberg, Jumat (18/12/2020).
Turis asing dari 56 negara, termasuk Australia, Italia, Prancis, akan diperbolehkan tinggal selama 30 hari sebagai bagian dari kerja sama unilateral sebelum pandemi.
Sementara itu, para turis asing dari lima negara yakni Argentina, Brazil, Chili, Peru, dan Korea Selatan bisa tinggal di Thailand selama 90 hari.
Namun, Thailand tidak akan memberikan bebas visa atau 14 hari perjalanan gratis kepada turis dari Kamboda dan Myanmar sampai wabah Covid-19 mulai membaik.
“Itu adalah proses baru dan model perjalanan yang harus kita lakukan di masa adaptasi kebiasaan baru saat ini,” ujarnya.
Thailand terus berusaha bangkit dari resesi ekonomi melalui sektor pariwisata. Devisa pariwisata dari kedatangan 40 juta turis asing memberikan pendapatan lebih dari US$600 miliar pada tahun lalu.