Bisnis.com, JAKARTA - Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI, Zamroni Salim mengatakan bahwa dari sisi dinamika perdagangan internasional, Indonesia memiliki beberapa tantangan. Ini dialami baik sebelum walaupun adanya Covid-19.
“Meski begitu, tantangan ini bisa menjadi peluang. Pertama adalah terkonsentrasinya tujuan ekspor ke sejumah mitra dagang utama,” katanya melalui diskusi virtual, Kamis (17/12/2020).
Zamroni menjelaskan bahwa Indonesia juga mengalami tantangan proteksionisme global sebagai strategi perdagangan berbagai negara. Akan tetapi kondisi tersebut berbeda di saat Covid-19.
Berdasarkan data Organisasi Perdagangan Dunia, sebagian besar negara melakukan liberalisasi di sisi impor. Alasannya, mereka berharap banyak barang masuk khususnya terkait produk kesehatan.
“Sementara ekspor beberapa negara direm karena ingin memenuhi pasokan di dalam negeri,” jelasnya.
Tantangan selanjutnya adalah Indonesia masih bertumpu pada produk ekspor bahan mentah berbasis sumber daya alam dan bahan olahan dengan nilai tambah rendah. Ini berakibat buruk pada nilai tukar rupiah yang fluktuatif.
Baca Juga
"Terakhir masih rendahnya keterlibatan pelaku usaha kecil dan menengah dalam memanfaatkan FTA [free trade agreement/perjanjian perdagangan bebas],” ucap Zamroni.