Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan meminta pelaku bisnis ritel untuk meningkatkan promosi dan penjualan dengan memanfaatkan e-commerce di tengah momen pesta diskon akhir tahun.
“Dalam situasi pandemi Covid-19 yang menimbulkan situasi di masyarakat harus memakai masker dan menjaga jarak dalam beraktivitas, kami mendorong Hippindo agar memaksimalkan promosi dan penjualan melalui dagang-el, terutama untuk acara HBDI ini [Hari Belanja Diskon Indonesia],” kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra dalam pembukaan HBDI secara virtual, Rabu (16/12/2020).
Syailendra mengatakan pemerintah akan terus mendukung pertumbuhan bisnis ritel di tengah pandemi, baik bagi ritel yang beroperasi di pusat perbelanjaan maupun yang berdiri sendiri. Dia menjelaskan bahwa sektor ritel merupakan industri yang memainkan peran penting dalam pemulihan ekonomi nasional.
Pentingnya posisi ritel, sambung Syailendra, terlihat dari peran perdagangan dan konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Mengutip laporan Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi perdagangan terhadap PDB di kuartal III 2020 mencapai 12,84 persen, sementara konsumsi berkontribusi 57,85 persen.
“Perdagangan dalam lima tahun terakhir selalu memberi konstribusi lebih dari 10 persen sedangkan konsumsi selalu berkontribusi lebih dari 50 persen. Oleh karena itu, pemerintah akan terus mendorong bisnis ritel, baik yang berada di pusat perbelanjaan maupun yang berdiri sendiri agar tetap tumbuh selama pandemi Covid-19,” katanya.
Baca Juga
Harapan atas performa bisnis ritel sendiri datang bersamaan ketika pelaku usaha tengah mengkhawatirkan kebijakan pengetatan aktivitas yang dikeluarkan pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19 bakal pada akhir tahun.
Salah satu kebijakan yang dikeluarkan adalah pembatasan jam operasional di pusat perbelanjaan dan restoran di zona merah. Kebijakan ini dipandang bisa memengaruhi efektivitas diskon akhir tahun yang ditawarkan untuk mengerek penjualan.