Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Desember 0,30 Persen, Bank Indonesia (BI) Catat Rendah dan Terkendali

Bank Indonesia melansir, survei pemantauan harga pada pekan kedua Desember 2020 menunjukkan, perkembangan harga pada bulan ini berada di kisaran yang rendah dan terkendali.
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020).  Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran Covid-19. Berdasarkan hasil pemantauan, inflasi berada pada level yang rendah dan terkendali.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan bahwa survei pemantauan harga pada pekan kedua Desember 2020 menunjukkan, perkembangan harga pada bulan ini berada di kisaran yang rendah dan terkendali. Inflasi Desember 2020 diperkirakan mencapai 0,30 persen secara bulanan.

“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi tahun 2020 sebesar 1,54 persen,” katanya dikutip dari situs resmi BI, Jumat (11/12/2020).

Erwin menjelaskan bahwa penyumbang utama inflasi yaitu cabai merah sebesar 0,07 persen, telur ayam ras sebesar 0,04 persen, cabai rawit dan tomat masing-masing sebesar 0,03 persen, serta minyak goreng, jeruk, daging ayam ras, wortel, bayam, dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar 0,01 persen.

Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas emas perhiasan sebesar -0,06 persen dan bawang merah sebesar -0,01 persen.

Dilihat dari aliran modal asing pada minggu kedua Desember, premi credit default swaps (CDS ) Indonesia 5 tahun naik ke 67,53 bps per 10 Desember 2020 dari 66,31 bps per 4 Desember 2020.

Berdasarkan data transaksi 7–10 Desember, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp1,33 triliun dengan jual neto di pasar SBN sebesar Rp0,96 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp0,37 triliun.

“Berdasarkan data setelmen selama 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto sebesar Rp143,76 triliun,” ucap Erwin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper