Bisnis.com, JAKARTA — Produsen sepeda dalam negeri, PT Roda Maju Bahagia memproyeksikan kelangkaan kontainer dan ketersendatan arus logistik ekspor-impor akan memperlambat perolehan profit perusahaan.
Mengacu pada proyeksi Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI), kemacetan pengapalan ekspor akibat penumpukan kontainer di Singapura dan Tanjung Pelepas hingga jutaan kontainer baru akan terurai setidaknya pada Maret 2021.
Chief Executive Officer PT Roda Maju Bahagia (RMB) Hendra mengatakan sampai saat ini perseroan masih terus berupaya mencari kontainer untuk mengakut bahan baku sepeda. Kendati demikian, pabrikan memastikan produksi sepanjang kuartal IV/2020 ini masih aman.
"Sampai sekarang masih aman dan usaha cari kontainer kalau sampai Februari 2021 mungkin baru ada efek," katanya kepada Bisnis, Senin (7/12/2020).
Hendra mengemukakan dengan kondisi tersebut perseroan pun menghitung akan mengalami penurunan profit. Pasalnya ongkos kontainer melunjak dibarengi dengan kenaikan bahan baku sepeda yang 60 persen didatangkan dari China.
Dia merinci, kenaikan bahan baku saat ini berkisar antara 10 hingga 15 persen. Sementara biaya kontainer lebih tajam lagi atau antara lima sampai enam kali lipat.
Baca Juga
"Jadi harga per kontainer misalnya awalnya US$500 juta sekarang bisa menjadi US$3.000-us$3.500. Mudah-mudahan bisa kembali normal dalam tiga bulan," ujarnya.
Hendra pun memproyeksi produksi tahun ini tidak akan mencapai target penjualan 300.000 pcs sepeda mengingat di kuartal I/2020 juga sudah mengalami kesulitan baik dari sisi penjualan dan komponen. Namun, dia mencatat paling tidak penjualan 250.000 unit sepeda akan tercapai tahun ini.
Hendra pun tidak berharap banyak pada penjualan periode libur Natal dan Tahun Baru 2021 yang biasaya konsumen akan lebih fokus untuk liburan.
PT Roda Maju Bahagia adalah perusahaan manufakturing sepeda merek Element MTB, Police Bike, Camp, Ion, dan Capriolo. Roda Maju Bahagia memiliki pabrik senilai Rp373,75 miliar di jalan Wanamarta Raya no. 2 Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah.