Bisnis.com, JAKARTA — PT Sarandi Karya Nugraha tetap merasakan pertumbuhan permintaan produsen alat kesehatan (alkes), meski tidak fokus pada sarana medis terkait dengan penanganan Covid-19.
Direktur Utama PT Sarandi Karya Nugraha (SKN) Isep Gojali mengatakan perusahaan saat ini memiliki fokus untuk produk alkes, yang mencakup kategori bedah, kategori perawatan, kategori dukungan medis, dan kategori darurat. Perusahaan memiliki pabrik di Sukabumi yang mayoritas diperuntukan pasar dalam negeri.
Sepanjang tahun ini perseroan telah mencatat penjualan untuk 16.617 unit. Isep pun mengaku tak merilis satu produk baru yang ramai dijual untuk penanganan Covid-19 ini.
"Kami tidak ikut produksi APD atau masker serta produk disposable lainnya paling yang terkait dengan Covid-19, kami punya stretcher ambulance. Namun, di tahun pandemi ini kami merasakan ada sekitar 20-30 persen kenaikan khususnya untuk produk furnitur, seperti tempat tidur, meja operasi, dan renograf," katanya kepada Bisnis, Senin (7/12/2020).
Isep mengemukakan secara nilai perseroan mencatat rerata mampu penjualan Rp100 miliar per tahun. Untuk itu, pada tahun ini hingga tahun depan diharapkan bisa meningkat setidaknya hingga 50 persen meski akan tetap tergantung kondisi perekonomian Tanah Air.
Dari sisi produksi, perseroan pun mengaku tidak pernah memiliki hambatan berarti mengingat mayoritas didapat dari dalam negeri. Perseroan juga memiliki 30-an pabrikan yang khusus memasok komponen untuk produknya.
Baca Juga
Sementara itu, meski tak mengikuti arus utama memasok produk yang ramai untuk Covid-19, Isep mengaku tetap merilis sejumlah produk baru tahun ini. "Saya lebih senang produk yang untuk jangka panjang dengan riset yang baik terlebih dahulu. Prinsipnya kami lebih senang produk yang tidak banyak atau belum ada diproduksi di sini," ujar Isep.
Adapun sejumlah produk baru yang PT Sarandi rilis tahun ini di antaranya lampu operasi dan autoclave.