Bisnis.com, JAKARTA - Pesawat N219 Nurtanio Prototipe I berhasil lulus menjalani uji selama 3 hari di Bandara Nusawiru, Pangandaran. Kini, pesawat hasil pengembangan karya Anak Bangsa itu tinggal selangkah lagi mendapatkan Sertifikat Tipe yang ditargetkan akhir 2020 ini.
Agus Aribowo, Kepala Program Pesawat Transport Nasional pada Pusat Teknologi Penerbangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Pustekbang-Lapan), menjelaskan selama 3 hari, Selasa-Kamis (1-3/12/2020), telah dilakukan uji terbang sebanyak 6 sortie.
"Kabar baik bagi Indonesia, semua urutan tes telah lulus 100 persen," ujarnya seperti dikutip dalam keterangan pers Lapan, Jumat (4/12/2020).
Uji terbang, yang kali ini diawaki oleh pilot dan flight test engineer (FTE) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), sebagai ujian akhir alias final exam dan validasi atas semua uji terbang yang telah dilalui oleh tes pilot dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI) saat proses uji terbang pengembangan maupun sertifikasi selama ini.
Sebelumnya, Pesawat N219 Prototipe I telah menjalani uji sampling, seperti stall speed determination, vibration and buffeting, one engine inoperative, in flight engine start, take-off and landing distance determination. Hal yang sama juga telah dijalani Pesawat N219 Prototipe II.
Akan tetapi, Pesawat N219 Prototipe II baru dijadwalkan untuk menjalani uji terbang akhir oleh pilot dan FTE Kemenhub pada Kamis-Sabtu (10--12/12/2020) di Bandung. Mereka akan menguji sistem alat pendaratan alias instrument landing system (ILS), hingga penerbangan malam.
Baca Juga
Setelah semua uji kedua pesawat prototipe itu lulus, selanjutnya akan diadakan final Type Certification Board Meeting (TCBM) untuk menentukan Type Certificate Data Sheet (TCDS) sebagai lampiran Sertifikat Tipe untuk N219 Nurtanio yang dijadwalkan lulus di akhir 2020.
Pesawat N219 Nurtanio adalah nama yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada acara perayaan Hari Pahlawan 2020.
Nurtanio diambil dari nama seorang Marsekal Muda Udara Nurtanio Pringgoadisuryo. Ia adalah perintis industri penerbangan Indonesia. Bersama Wiweko Soepono, Nurtanio membuat pesawat layang Zogling NWG pada 1947.