Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memastikan Pesawat N219 Nurtanio akan mendapatkan Sertifikat Tipe, Senin (28/12/2020), setelah purwarupanya lulus uji terbang akhir pada awal bulan ini.
"Yuk sob ikut berpartisipasi dalam kebangkitan kedua teknologi dan penerbangan Indonesia, menjadi saksi sejarah penyerahan Type Certificate pesawat N219 yang dilaksanakan 28 Desember 2020, pukul 08:30 WIB," demikian LAPAN dalam akun twitternya, Minggu (27/12/2020).
Pesawat N219 Nurtanio adalah nama yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada acara perayaan Hari Pahlawan 2017. Nurtanio diambil dari nama seorang Marsekal Muda Udara Nurtanio Pringgoadisuryo. Ia adalah perintis industri penerbangan Indonesia. Bersama Wiweko Soepono, Nurtanio membuat pesawat layang Zogling NWG pada 1947.
Pesawat N219 Nurtanio Prototipe I berhasil lulus menjalani uji terbang di Bandara Nusawiru, Pangandaran, selama 3 hari Selasa-Kamis (1-3/12/2020). Adapun Pesawat N219 Prototipe II baru menjalani uji terbang akhir pada Kamis-Sabtu (10--12/12/2020) di Bandung.
Sebelumnya, Pesawat N219 Prototipe I telah menjalani uji sampling, seperti stall speed determination, vibration and buffeting, one engine inoperative, in flight engine start, take-off and landing distance determination. Hal yang sama juga telah dijalani Pesawat N219 Prototipe II.
Penggunaan dua purwarupa Pesawat N219 adalah salah satu strategi cerdas untuk mengejar target mendapatkan Sertifikat Tipe pada akhir 2020.
Baca Juga
Pesawat N219 yang dikembangkan PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan LAPAN ini dirancang mumpuni dalam menjangkau daerah dengan kondisi georafis berbukit-bukit dengan landasan pendek dan tidak dipersiapkan.
Produksi awal pesawat N219 direncanakan empat unit dengan menggunakan kapasitas pabrik yang tersedia, dan ditingkatkan secara bertahap seiring dengan upgrading fasilitas produksi dengan sistem otomasi pada pabrikasi.
“Produksi pesawat N219 dimulai dari 4 pesawat per tahun. Tapi untuk memenuhi market share akan dilakukan upgrading fasilitas produksi dengan sistem otomasi," kata Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro.
Pesawat N219 juga nantinya dikembangkan menjadi pesawat amphibi yang dapat lepas landas dan mendarat dari darat maupun dari permukaan air.
Akhir tahun lalu, Pemprov Nangroe Aceh Darussalam telah berkomitmen untuk membeli pesawat ini. Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah menandatangani perjanjian kesepahaman (MoU) pengadaan pesawat terbang N219 dengan PT Dirgantara Indonesia (Persero), Senin (9/12/2019).