Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Sektor Migas Indonesia Masih Bertaji, Ini Kata Menko Airlangga

Sebagai sumber energi dan bahan baku, industri migas memegang peranan penting dalam pengembangan industri di Indonesia.
Muhammad Ridwan
Muhammad Ridwan - Bisnis.com 03 Desember 2020  |  13:59 WIB
Sektor Migas Indonesia Masih Bertaji, Ini Kata Menko Airlangga
Fasilitas produksi dan penyimpanan terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) Belanak di South Natuna Sea Block B yang dikelola Medco E&P Natuna (MEPN). Istimewa - SKK Migas.

Bisnis.com, JAKARTA — Sektor industri minyak dan gas bumi dinilai masih memiliki peranan yang penting dalam perkembangan ekonomi di dalam negeri. Untuk itu, pemerintah bakal terus memberi dukungan untuk pengembangannya.

Menteri Koordinator Bidang Perekenomian Airlangga Hartanto mengatakan bahwa industri minyak dan gas bumi menyumbang investasi sebesar US$10 miliar per tahun. Di samping itu, sektor migas memberi faktor efek berganda  yang bisa mencapai 1,6 kali dengan penyerapan tenaga kerja yang cukup tinggi.

Dia mengatakan bahwa pemerintah sangat menyadari industri hulu migas memegang peranan strategis untuk mendukung program pertumbuhan ekonomi. Bukan hanya sebagai sumber penerimaan negara, melainkan juga sebagai lokomotif pergerakan perekonomian.

"Untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam, pemerintah mendengarkan masukan dan mendukung dengan kebijakan ekonomi yang diperlukan," katanya dalam sambutannya pada acara 2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas, Kamis (3/12/2020).

Lebih lanjut, Airlangga menuturkan bahwa sebagai sumber energi dan bahan baku, industri migas memegang peranan penting dalam pengembangan industri di Indonesia.

Pemerintah mengapresiasi sektor industri migas yang telah berhasil mengaplikasikan Peraturan Presiden Nomor 40/2016 terkait dengan harga gas khusus industri tertentu US$6 per MMBtu.

"Saya mengapresiasi keberhasilan ini dalam mengaplikasikan Perpres 40 Tahun 2016 yang membuat industri berbahan baku gas menjadi lebih kompetitif," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

industri migas airlangga hartarto
Editor : Zufrizal

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top