Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMULIHAN EKONOMI: Sisi Permintaan dan Produksi Dalam Tren Positif

Menjelang akhir tahun 2020, Indonesia mencatat permintaan dan produksi di tengah pandemi Covid-19 dalam tren positif. Hal ini sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat tiba di Ruang Rapat Paripurna I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat tiba di Ruang Rapat Paripurna I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19 dalam tren positif. Hal ini terlihat dari perbaikan pada sisi permintaan dan produksi.

“Pemulihan ekonomi sudah terjadi pada dua sisi, yaitu sisi permintaan (perbaikan inflasi) dan sisi produksi (kenaikan indeks PMI), di mana program dan kebijakan PC-PEN sejak awal diarahkan untuk pemulihan ekonomi dari kedua sisi,” ujar Airlangga, mengutip situs Setkab.go.id, Rabu (3/12/2020).

Dia melanjutkan bahwa indikator Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur menurut laporan IHS Markit menunjukkan kondisi yang semakin baik dari sisi produksi. PMI periode November 2020 berada di level 50,6 atau naik hampir 3 poin dari periode sebelumnya pada Oktober 2020, yakni 47,8.

Indikator PMI yang telah melampaui batas 50 ini menunjukkan bahwa korporasi dan industri Indonesia beranjak pada tren ekspansif, meskipun kenaikan masih terbatas.

Selain itu, operasional perusahaan rata-rata telah menunjukkan sinyal positif. Kontribusi industri manufaktur pada pertumbuhan ekonomi mencapai 19,86 persen, sehingga terbilang signifikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Menurut catatan utilitas industri dari Kementerian Perindustrian, hingga periode terakhir  atau April-Oktober 2020, rata-rata utilisasi total sebesar 56.5 persen. Angka ini naik dari periode April – September 2020 yang sebesar 55.3 persen.

Peningkatan utilisasi terjadi pada beberapa sektor industri antara lain industri percetakan (40 persen), industri bahan kimia (68 persen), industri logam dasar (38 persen), industri komputer dan barang elektronik (55 persen), industri alat angkutan lainnya (45,2 persen) dan industri furnitur (47 persen).

Laporan IHS Markit juga memberikan catatan bahwa ekspansi pabrikan masih terbatas, di mana investasi yang terjadi masih melanjutkan kapasitas produksi dan pesanan periode sebelumnya.

Oleh karena itu, kata Airlangga, upaya untuk mendorong permintaan domestik sangat penting dalam mendukung ekspansi kapasitas produksi dan pesanan baru.

“Untuk menjaga momentum perbaikan indeks PMI melalui ekspansi kapasitas produksi, kita memerlukan dorongan untuk meningkatkan permintaan domestik, dengan memberikan dukungan kepada sektor IKM dan industri padat karya, serta dukungan pembiayaan usaha, insentif fiskal, dan penyederhanaan peraturan,” ujar Airlangga.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper