Bisnis.com, JAKARTA – Perekonomian Australia telah keluar dari jurang resesi pada kuartal III/2020. Pertumbuhan ekonomi kini siap dipercepat menyusul lonjakan pengeluaran karena pelonggaran lockdown di sejumlah wilayah.
Dilansir dari Bloomberg, Biro Statistik Australia melaporkan produk domestik bruto (PDB) naik 3,3 persen pada kuartal III/2020 dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq).
Kenaikan ini melampaui proyeksi analis yang memperkirakan pertumbuhan PDB sebesar 2,6 persen qtq dan rebound dari kontraksi 7 persen pada kuartal kedua.
Ekspansi ini terjadi ketika negara bagian Victoria, yang menyumbang 25 persen dan perkonomian Australia, ditutup untuk menahan wabah Covid-19 baru dan sebelum pengumuman stimulus fiskal dan moneter tambahan.
Kepala Reserve Bank of Ausralia (RBA) Philip Lowe telah menjelaskan bahwa dia siap untuk menjalankan ekonomi yang lebih panas dari biasanya, mengingat meningkatnya pengangguran dan sedikit risiko dari tekanan harga.
"Langkah pertama adalah membangun jembatan untuk keluar dari pandemi," kata Lowe dalam kesaksian di hadapan parlemen, Rabu (2/12/2020).
“Kami menuruni sisi lain dari itu, kami seperti menuruni jembatan dan sekarang sedang membangun jalan menuju pemulihan,” lanjutnya.
Menyusul pemulihan PDB kuartal III/2020, bank sentral memperkirakan perekonomian akan tumbuh hingga 5 persen pada tahun 2021, kemudian melandai jadi 4 persen pada tahun 2022.
"Terobosan medis baru-baru ini memberi kami harapan bahwa segala sesuatunya akan berjalan lebih baik. Hasilnya akan ada kejutan pertumbuhan dan pekerjaan, terutama mengingat stimulus kebijakan signifikan yang sudah ada," ujarnya.