Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Mainan, Laba Sunindo Naik 58,3 Persen

PT Sunindo Adipersada Tbk. mencatatkan kinerja yang positif sepanjang sembilan bulan pertama 2020. Emiten dengan kode TOYS itu membukukan laba bersih Rp9,9 miliar atau naik 58,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Produk mainan anak-anak Sunindo. Indonesia sebenarnya merupakan negara dengan basis untuk produksi mainan anak-anak yang kuat.  /Sunindo
Produk mainan anak-anak Sunindo. Indonesia sebenarnya merupakan negara dengan basis untuk produksi mainan anak-anak yang kuat. /Sunindo

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sunindo Adipersada Tbk. mencatatkan kinerja yang positif sepanjang sembilan bulan pertama 2020. Emiten dengan kode TOYS itu membukukan laba bersih Rp9,9 miliar atau naik 58,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama PT Sunindo Adipersada Tbk. Iwan Tirtha mengatakan dampak Covid-19 menyebabkan Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang negatif di kuartal kedua dan ketiga tahun ini, tetapi perseroan dapat mempertahankan laba bersih yang positif didukung oleh penjualan ekspor produk perseroan yang tetap solid.

"Di tengah pandemi pihaknya memang berupaya mengelola keuangan secara sangat hati-hati dan seksama sehingga dapat secara konsisten mempertahankan posisi keuangan yang kuat," katanya melalui siaran pers, Rabu (2/12/2020). 

Dari sisi penjualan, perseroan berhasil mengantongi sebesar Rp134,8 miliar hingga kuartal III/2020. Realisasi itu juga menunjukkan kenaikan 53 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Ke depannya Sunindo berencana untuk meningkatkan penjualannya di Amerika Serikat. Perseroan juga akan memonitor biaya biaya operasional lainnya untuk mempertahankan tingkat laba bersih yang baik. 

Sementara itu, hingga kuartal III/2020 ini TOYS memiliki total aset sebesar Rp386,9 miliar. Jumlah aset ini naik dibanding akhir tahun lalu yang tercatat Rp180,9 miliar.

Sebelumnya, perseroan menilai perang dagang yang sudah terjadi antara Amerika Serikat dan China sejak 2018 ini membuka peluang pasar yang besar di industri mainan anak-anak.

Dilihat dari data riset yang dilakukan oleh Kedutaan Besar Indonesia di Amerika Serikat, disampaikan bahwa China menguasai pasar mainan anak-anak sebesar US$26,7 miliar sementara Indonesia baru menguasai US$280 juta pasar mainan anak-anak di Amerika Serikat. Artinya, ada peluang pasar yang bisa diperebutkan 95 kali lebih besar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper