Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Luhut : Petrokimia Jadi Solusi Industri Migas

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kompleks kilang terintegrasi petrokimia merupakan salah satu solusi industri migas masa depan.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono serta Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kemenperin Muhammad Khayam berfoto bersama Direktur Utama Kilang Pertamina Indonesia (KPI) Ignatius Tallulembang, Presiden Komisaris PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Ardhy N. Mokobombang, Presiden Direktur TPPI Yulian Dekri di PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur, 8 Oktober 2020. /KEMENPER
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono serta Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kemenperin Muhammad Khayam berfoto bersama Direktur Utama Kilang Pertamina Indonesia (KPI) Ignatius Tallulembang, Presiden Komisaris PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Ardhy N. Mokobombang, Presiden Direktur TPPI Yulian Dekri di PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur, 8 Oktober 2020. /KEMENPER

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kompleks kilang terintegrasi petrokimia merupakan salah satu solusi industri migas masa depan.

Dalam gelaran 2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG 2020) secara virtual, Rabu (2/12/2020), Menko Luhut Pandjaitan mengatakan harga minyak yang terus melemah, bahkan sebelum pandemi Covid-19 melanda karena kemajuan teknologi dalam produksi shale oil.

Pemintaan yang menurun dari negara-negara pengimpor minyak akibat pandemi juga mempengaruhi permintaan minyak dunia.

"Meski banyak pihak memprediksi permintaan minyak tidak akan setinggi sebelumnya, industri minyak dan gas harus berkembang. Kompleks kilang terintegrasi dan petrokimia bisa jadi salah satu solusi," kata Menko Luhut Pandjaitan.

Menko Luhut pun mendorong pengembangan industri petrokimia untuk mengoptimalkan produksi bahan kimia dari industri migas seperti yang dilakukan oleh Hengli dan Xinjiang Petrochemicals. Saudi Aramco juga disebutnya sedang mengerjakan teknologi serupa yang lebih maju.

"Industri petrokimia akan menyediakan bahan untuk berbagai produk seperti plastik, film, serat, mainan, suku cadang otomotif, wadah makanan, ban dan bahkan farmasi," kata Menko Luhut Pandjaitan.

Menko Luhut juga menyebut Pertamina berencana menjadi bagian dari industri petrokimia dan menargetkan untuk bisa jadi perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia pada 2030, di mana salah satu produk hasil industrinya mencakup produk farmasi.

"Ini akan mendukung visi Indonesia untuk bisa memiliki kemandirian yang lebih luas akan bahan baku obat-obatan. Sektor dengan pasar farmasi 8 miliar dolar AS, di mana 11 persen obat-obatannya diimpor. Bahkan sebagian besar diimpor senilai 1,9 miliar dolar per tahun," kata Menko Luhut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper