Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Italia menyetujui paket stimulus keempat untuk mendukung bisnis yang terdampak pembatasan aktivitas guna membendung penyebaran virus corona.
Dilansir dari Bloomberg, paket stimulus tersebut bernilai 8 miliar euro (Rp135,4 triliun). Stimulus ini akan digunakan untuk menunda tenggat waktu pajak untuk perusahaan dan memperluas pemberian uang tunai untuk pekerja di bidang pariwisata dan seni.
Perekonomian terbesar ketiga di zona euro ini telah berjuang untuk menghadapi dampak ekonomi dari pandemi. Dibebani dengan salah satu beban utang terberat di dunia, Italia mengandalkan dukungan luar biasa dari Bank Sentral Eropa untuk memanfaatkan pasar obligasi.
Parlemen Italia bulan ini mendukung permintaan pemerintah untuk melebarkan defisit anggaran negara sebesar 8 miliar euro untuk mendanai langkah-langkah stimulus tambahan.
Bloomberg Economics memperkirakan ekonomi Italia akan menyusut 1,8 persen pada kuartal IV/2020 jika batas deficit tidak berubah. Ini dibandingkan dengan penurunan 13 persen yang tercatat pada kuartal II/2020, ketika pembatasan yang lebih ketat diberlakukan.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte menyetujui stimulus senilai 100 miliar euro untuk memberikan dukungan selama gelombang pertama pandemi di musim semi. Setiap pengeluaran tambahan akan menggelembungkan utang negara di atas 160 persen dari PDB pada akhir tahun.