Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Keluhkan Mahalnya Kembangkan Potensi EBT

Meski penuh tantangan, pengembangan energi bersih telah menjadi rencana jangka panjang Pertamina mengikuti tren transisi energi yang dilakukan secara global.
Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT. Pertamina Geothermal Energy/JIBI-Nurul Hidayat
Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT. Pertamina Geothermal Energy/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Besarnya potensi energi baru dan terbarukan di Indonesia masih belum dapat dioptimalkan karena terganjal tingginya biaya investasi.

SVP Strategic & Investment Pertamina Daniel Purba mengatakan potensi dan pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia masih rendah. Rata-rata pemanfaatan energi baru dan terbarukan masih dibawah 10 persen.

Padahal, dia mengemukakan Indonesia memiliki potensi energi dari tenaga gelombang sebesar 17,9 giga watt (GW) dan masih belum dimanfaatkan sama sekali hingga saat ini.

Sementara itu, dari panas bumi potensi yang dimiliki sebesar 23,9 GW dan baru dimanfaatkan sebesar 2130,7 MW atau 8,9 persen dari total potensi.

Dari bioenergi potensi yang dimiliki adalah sebesar 32,6 GW dan baru dimanfaatkan 5,8 persen atau 1895,7 MW. Untuk energi angin, potensi yang dimiliki adalah sebesar 60,6 GW dan baru dimanfaatkan 0,25 persen atau 154,3 persen.

Di samping itu, masih terdapat potensi dari energi tenaga air sebesar 75 GW yang baru dimanfaatkan 8,1 persen, sedangkan dari energi surya terdapat potensi 207,8 persen dengan pemanfaatan saat ini sebesar 0,07 persen.

"Potensi kita cukup besar. Challenge-nya adalah keekonomian project-nya. Cadangan energi yang besar ini membutuhkan feasibility karena cadangan-cadangan energi yang sangat besar ini untuk bisa diwujudkan untuk menjadi energi yang bisa dikonsumsi membutuhkan index investment yang tidak kecil," katanya dalam webinar yang digelar INDEF, Senin (30/11/2020).

Kendati demikian, pihaknya bakal terus mengembangkan potensi EBT ke depannya. Pengembangan energi bersih telah menjadi rencana jangka panjang Pertamina mengikuti tren transisi energi yang dilakukan secara global.

Daniel menjelaskan perseroan terus mengembangkan potensi-potensi EBT, salah satunya dari pengembangan panas bumi. Pertamina bakal meningkatkan kapasitas pembangkit panas bumi dari 670 GW pada saat ini menjadi 1.300 GW pada 2025.

"Untuk meningkatkan pemanfaatan tersebut perlu adanya insentif dan komitmen dari pemerintah dalam memanfaatkan geothermal sebagai energi utama untuk pembangkit," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper