Bisnis.com, JAKARTA – Proses pembelajaran tatap muka (PTM) diyakini tidak akan menambah beban para guru ketika dilaksanakan per Januari 2021 karena pemerintah akan membatasi jumlah peserta didik di setiap kelas.
Deputi Kordinator Bidang Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Profesor Agus Sartono mengatakan para guru akan melaksanakan proses belajar mengajar dengan menyesuaikan pembatasan tersebut.
"Proses belajar-mengajar akan dilaksanakan secara hybryd. Dengan kata lain, prosesnya akan berlangsung secara paralel antara tatap muka dan jarak jauh. Jadi, hanya sekali mengajar," ujar Agus kepada Bisnis.com, Senin (30/11/2020).
Pada praktiknya nanti, lanjut Agus, akan dilakukan penyesuaian di setiap lokasi sekolah. Pertimbangannya adalah kondisi penyebaran Covid-19 di wilayah terkait.
Dia menjelaskan untuk sekolah-sekolah yang berlokasi di perkotaan jumlah peserta didik dalam satu kelas akan dibatasi sebanyak 50 persen. Tetapi, untuk daerah remote yang tidak terdapat kasus Covid-19 bisa melakukan proses belajar mengajar tatap muka dengan jumlah peserta 100 persen dalam setiap kelas.
Sebagai informasi, proses checklist kesiapan kembali menerapkan proses belajar mengajar dengan metode tatap muka pada Januari 2021 sudah dilakukan oleh hampir separuh satuan pendidikan di Indonesia.
Baca Juga
Agus Sartono mengatakan terdapat sebanyak 42 persen dari sekitar 600.000 satuan pendidikan di Tanah Air yang telah mengisi checklist kesiapan tersebut.
"Sejauh ini, baru 42 persen satuan pendidikan yang mengisi checklist kesiapan melaksanakan program belajar tatap muka," ujar Agus.
Dia menjelaskan dalam proses checklist kesiapan tersebut, dinas pendidikan di tiap provinsi dan kabupaten akan melakukan evaluasi sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Setelah dilakukan checklist kesiapan, kepala daerah akan mengeluarkan rekomendasi untuk sekolah-sekolah yang siap menyelenggarakan proses belajar mengajar tatap muka.
Sejauh ini, dia mengaku belum ada laporan lebih lanjut mengenai kesiapan sekitar 600.000 satuan pendidikan di Indonesia terkait dengan persiapan penyelenggaraan proses belajar mengajar tatap muka.