Bisnis.com, JAKARTA - Kemenperin memberikan penghargaan INDI 4.0 kepada 13 pabrikan mampu mengadopsi teknologi industri 4.0. Sebanyak delapan perusahaan di antaranya bergerak di sektor industri kimia, farmasi dan tekstil (IKFT).
Kesiapan manufaktur dalam melakukan transformasi digital diukur dengan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (Indi 4.0), yang merupakan bagian dari implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.
Kriteria penilaian INDI 4.0, di antaranya adalah dampak pada transformasi industri 4.0 terhadap peningkatan produktivitas, efisiensi produksi, dan kinerja ekspor perusahaan. Selain itu, penerapan teknologi
industri 4.0 selama pandemi Covid-19 untuk mendukung perusahaan tetap beroperasi dengan protokol kesehatan.
Dari hasil verifikasi dan validasi atas capaian tersebut, sebanyak 13 perusahaan industri dinobatkan sebagai penerima penghargaan INDI 4.0 tahun 2020, serta tiga manufaktur yang mendapat predikat National Lighthouse Industry 4.0.
Berikut delapan pabrikan di sektor industri kimia, farmasi dan tekstil (IKFT) yang mendapatkan penghargaan INDI 4.0, termasuk satu pabrikan berpredikat National Lighthouse Industry 4.0.
1. PT Pupuk Kalimantan Timur (Industri kimia, National Lighthouse Industry 4.0)
2. PT Kaltim Parna Industri (Industri kimia)
3. PT. Biggy Cemerlang (Industri kimia)
4. PT Schott Igar Glass (Industri kimia)
Baca Juga
5. PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia (Industri Farmasi)
6. PT Globalindo Intimates (Industri tekstil)
7. PT TI Matsuoka Winner Industry (Industri tekstil)
8. PT Asia Pasific Rayon (Industri tekstil)
“Kedelapan perusahaan tersebut telah memiliki angka INDI 4.0 lebih dari 3,” kata Direktur Jenderal IKFT Kemenperin Muhammad Khayam di Jakarta, Jumat (27/11/2020).
Pada penilaian INDI 4.0, terdiri dari empat tingkat. Untuk skor 1 adalah industri masih pada tahap kesiapan awal, kemudian skor 2: industri pada tahap kesiapan sedang, skor 3: industri sudah pada tahap kesiapan matang, dan skor 4 menandakan industri sudah menerapkan industri 4.0.
Menurut Khayam, target INDI 4.0 tahun ini untuk sektor IKFT sudah tercapai dan akan terus ditingkatkan jumlah peraihnya. “Kami mengapresiasi terhadap capaian tahun ini. Sebab, akan memacu kami lebih aktif lagi mendorong sektor IKFT bisa mengadopsi teknologi industri 4.0,” tuturnya.