Bisnis.com, JAKARTA - Angka pengangguran yang melonjak tinggi selama masa pandemi Covid-19 dinilai akan menjadi tantangan dalam mendorong pemulihan ekonomi pada 2021.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan dampak dari pandemi Covid-19 berhasil menciptakan pengangguran baru hingga 3 juta orang.
"Ini belum angka sebenarnya. Dari asosiasi sudah ada 6 juta [pekerja] yang dirumahkan," katanya, Senin (26/11/2020).
Meningkatnya angka pengangguran ini berdampak pada daya beli masyarakat yang tertekan. Hal ini tercermin dari konsumsi rumah tangga yang masih terkontraksi dalam sebesar -4,04 persen secara tahunan pada kuartal III/2020.
Shinta mengatakan, untuk bisa mengembalikan kinerja ekonomi ke level sebelum pandemi, Indonesia harus bisa menciptakan minimal 3 juta lapangan agar konsumsi masyarakat dan keyakinan konsumen dapat kembali ke level sebelum pandemi.
"Sehingga demikian konsumsi domestik bisa menjadi penggerak utama untuk pertumbuhan ekonomi nasional untuk bisa pulih ke level sebelum pandemi," jelasnya.
Baca Juga
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, angka pengangguran di Indonesia per Agustus 2020 bertambah sebanyak 2,67 juta orang menjadi 9,77 juta orang.
Jumlah tersebut menyebabkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Agustus melonjak menjadi 7,07 persen, dari 5,23 persen pada Agustus 2019.
Sementara itu, jumlah angkatan kerja yang terdampak Covid-19 tercatat ada sebanyak 29,12 juta orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2,56 juta orang merupakan pengangguran, 700.000 orang bukan angkatan kerja, 1,77 juta orang sementara tidak bekerja, dan 24 juta orang bekerja dengan jam yang lebih rendah.