Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menilai sejauh ini belum ada perubahan proyeksi pertumbuhan bisnis atas rencana pemerintah memperpendek jumlah cuti bersama selama Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru).
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan antisipasi libur Nataru masih disusun dan sejauh ini tidak ada perubahan. Terlebih pemerintah belum menetapkan secara pasti perubahannya.
"Enggak ada perubahan sementara waktu," ujarnya, Rabu (25/11/2020).
Emiten berkode GIAA ini menyampaikan sejumlah upaya yang sama masih dilakukan untuk mengantisipasi libur akhir tahun seperti libur panjang akhir pekan sebelumnya.
Irfan mengatakan hingga akhir tahun perusahaan sudah menyiapkan diri untuk menghadapi lonjakan penumpang. Termasuk upaya meningkatkan pergerakan dengan menebar sejumlah tarif promo dan membuka rute-rute baru.
Rute-rute baru yang kembali dibuka tersebut telah mempertimbangkan kajian pasar.
Baca Juga
“Kami mulai membuka rute-rute yang memperlancar konektivitas dari masyarakat domestik dan mempersiapkan armada kita menjelang akhir tahun mengantisipasi keinginan masyarakat untuk berlibur,” ujarnya.
Sebelumnya, Garuda Indonesia telah menyediakan lebih dari 150 titik layanan laboratorium dan rumah sakit rujukan resmi pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR)/swab test bagi penumpang internasional.
Irfan mengatakan melalui penyediaan layanan pemeriksaan resmi PCR / swab test test tersebut, terhitung mulai 26 November 2020. Seluruh calon penumpang yang akan melaksanakan penerbangan rute internasional dapat melakukan pemeriksaan PCR/swab test test di layanan rujukan resmi tersebut.
Dia menuturkan hal itu guna melengkapi dokumen perjalanan pada rute penerbangan internasional sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan oleh otoritas kesehatan dan penerbangan.