Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tetap meyakini pembangunan proyek jalan tol Trans Sumatra sepanjang lebih kurang 2.700 kilometer bisa tuntas pada 2024 mendatang.
Kepala Bagian Umum BPJT Mahbullah Nurdin menjelaskan pemerintah menargetkan ruas tol Sumatra yang selesai adalah ruas backbone atau ruas utama. Ruas ini memanjang dari Bakauheni hingga Banda Aceh.
"Kami optimistis tol Sumatra bisa tersambung dari Lampung sampai Aceh di 2024, terutama ruas backbone. Kalau kendala-kendala pasti ada tapi kami tetap yakin ini bisa," ujarnya dalam webinar Tol Sumatra Membawa Peradaban dan Perilaku Baru, Rabu (25/11/2020).
Kendala dimaksud menurut Nurdin yaitu seperti pembebasan lahan yang memang kerap menjadi masalah utama dalam proyek jalan bebas hambatan di Tanah Air.
Untuk mengatasi soal pembebasan lahan ini, BPJT bersama dengan badan usaha yaitu Hutama Karya terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat di mana proyek tol dibangun.
Selanjutnya untuk lahan yang merupakan kawasan konservasi, misalnya di ruas tol Pekanbaru-Dumai, BPJT bersama Hutama Karya menyiapkan konstruksi tol yang ramah dengan kondisi sekitar.
"Di tol Pekanbaru-Dumai beberapa ruasnya melewati kawasan konservasi gajah, jadi di sana kami menerapkan inovasi berupa pembangunan terowongan gajah, dan ini menjadi yang pertama di Indonesia dimana tol membelah jalur lintas yang biasa dilalui gajah," ujarnya.
Dengan pembangunan terowongan ini, jalan tol yang ada di atasnya tidak menghalangi gajah yang ingin melintasi jalur yang biasa ditempuh satwa dilindungi tersebut.
Adapun menurut BPJT, saat ini tol Sumatra telah tersambung dari Bakauheni hingga Kayu Agung Sumatra selatan. Dimana sebelumnya waktu tempuh melewati jalan nasional sekitar 10-12 jam, setelah lewat tol menjadi paling lama 5 jam saja.