Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Ungkap Tugas Khusus di Omnibus Law, dari Baterai Listrik sampai Vaksin

Menteri BUMN Erick Thohir berharap kerja sama BUMN dengan lembaga pendidikan tersebut dapat memberikan ide segar untuk berinovasi. Selain itu, dihasilkan pemanfaatan teknologi sehingga melahirkan produk berkualitas dan memiliki daya saing.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan sambutan saat acara peringatan 25 Tahun initial public offering (IPO) Telkom di Jakarta, Kamis (19/11/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan sambutan saat acara peringatan 25 Tahun initial public offering (IPO) Telkom di Jakarta, Kamis (19/11/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com,JAKARTA — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan ada tugas khusus yang diemban perusahaan pelat merah dalam omnibus law Undang-undang Cipta Kerja. 

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengungkapkan tugas khusus Kementerian yang dia pimpin mendapat penugasan khusus untuk bekerja sama dengan lembaga pendidikan dalam Undang Undang Cipta Kerja. Tugas itu untuk melakukan riset dan inovasi.

Dia mengklaim pengembangan riset dan inovasi sudah berjalan. Sebagai contoh, pengembangan vaksin Merah Putih yang merupakan kerja sama PT Bio Farma (Persero), Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gadjah Mada. 

“Serta pengembangan proyek electric vehicle battery yang merupakan kerja sama Pertamina, PLN, Inalum, kami juga melibatkan lembaga pendidikan dalam negeri seperti ITB dan Universitas Sebelas Maret,” jelasnya dalam seminar secara virtual, Selasa (24/11/2020).

Erick mengharapkan kerja sama dengan lembaga pendidikan tersebut dapat memberikan ide segar untuk berinovasi. Selain itu, dihasilkan pemanfaatan teknologi sehingga melahirkan produk berkualitas dan memiliki daya saing.

Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero), PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan berbagai tugas dalam pengembangan industri baterai untuk kendaraan listrik.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan perseroan siap membangun pabrik electric vehicle (EV) battery atau baterai kendaraan listrik bersama Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Menurutnya, kehadiran investasi asing di industri akan memperkuat daya saing di pasar internasional.

"Pertamina akan masuk ke bisnis membangun pabrik baterai EV dalam kerja sama strategis. Nantinya, Inalum bakal fokus di sektor hulu sebagai pemasok bahan baku, PLN fokus di sektor hilir sebagai distributor, dan Pertamina di tengah-tengah menyiapkan prosesnya," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper