Bisnis.com, JAKARTA – Harga rumah di Inggris turun tipis pada November karena penjual berusaha untuk melepas properti mereka menjelang berakhirnya keringanan pajak pada Maret, menurut survei situs properti Rightmove.
Harga turun 0,5 persen pada November dari Oktober ketika melonjak tertinggi dalam lebih dari 4 tahun, kata Rightmove.
"Mengingat mini-boom yang sedang berlangsung, sebenarnya harga sempat diharapkan naik lagi pada bulan ini," kata Tim Bannister, direktur data properti Rightmove.
Namun sebaliknya, lanjutnya, yang terjadi Rightmove mengalami sedikit penurunan harga yang bisa jadi disebabkan oleh langkah beberapa penjual baru yang menetapkan harga secara lebih realistis agar memiliki kesempatan yang lebih baik untuk menyetujui penjualan pada waktunya untuk mendapatkan keuntungan dari penghematan materai pada pembelian mereka selanjutnya.
Pada Juli, Menteri Keuangan Rishi Sunak menangguhkan pajak pembelian untuk rumah dengan harga maksimal 500.000 pound sterling (Rp9,3 miliar) hingga akhir Maret 2021 dalam upaya menopang ekonomi Inggris yang dilanda virus corona.
Sebelumnya harga rumah Inggris pada Oktober 2020 mengalami kenaikan terbesar sejak 2016, mendorong nilai rata-rata ke rekor tertinggi.
Baca Juga
Harga rumah rata-rata naik 7,5 persen pada Oktober dari tahun sebelumnya (yoy) ke rekor rata-rata 250.457 pound sterling (Rp4,68 miliar), ungkap pemberi pinjaman hipotek Halifax. Dalam sebulan saja, harga meningkat sekitar 0,3 persen.
Pasar properti mengarah bertentangan dengan penurunan ekonomi secara umum sejak virus Covid-19 melanda, karena penduduk ingin pindah dari pusat kota.