Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagagan kembali mencetak surplus pada periode Oktober 2020, sebesar US$3,61 miliar.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Setianto menyampaikan nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2020 mencapai US$14,39 miliar, meningkat 3,09 persen dibandingkan September 2020. Secara tahunan, kinerja ekspor juga tumbuh positif 3,29 persen.
Berdasarkan sektor, peningkatan terbesar terjadi pada ekspor nonmigas sektor pertanian, yang tercatat naik 1,26 persen secara bulanan dan 24,8 persen secara tahunan.
Beberapa hasil ekspor pertanian yang meningkat cukup besar, yaitu beberaoa produk hortikultura seperti sayur-sayuran dan buah-buahan tahunan, kopi, lada, serta udang hasil tangkap.
Sementara itu, kenaikan secara tahunan disebabkan oleh peningkatan ekspor sarang burung, udang hasil tangkap, sayuran, cengkeh, dan lada hitam.
"Kenaikan yang konsisten ini menyebabkan share pertanian merangkak naik. Share sektor pertanian terhadap total eskpor meningkat menjadi 2,95 persen, kita harap ke depan akan semakin meningkat," katanya, Senin (16/11/2020).
Baca Juga
Sementara secara kumulatif, peningkatan ekspor hasil pertanian dari Januari-Oktober 2019 ke Januari-Oktober 2020 tercatat sebebsar 11,38 persen, dari US$2,91 miliar menjadi US$3,24 miliar.
Secara keseluruhan, BPS mencatat neraca perdagangan pada Oktober 2020 mengalami surplus sebesar US$3,61 miliar, lebih tinggi dari sebelumnya US$2,44 miliar pada September 2020.