Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Cadangkan Rp15 Triliun dari PEN untuk Pengelolaan Dana Abadi

Sri Mulyani cadangkan Rp15 triliun untuk sovereign wealth fund atau SWF yang ada di Undang-Undang Cipta Kerja. Pencadangan ini ditarik dari PEN. Sayangnya, aturan turunan soal LPI belum juga muncul.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan di Kantor DJP, Jakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan di Kantor DJP, Jakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tengah mengatur aturan turunan dari sovereign wealth fund atau lembaga pengelola investasi (LPI) setelah memiliki landasan hukum di Omnibus Law Cipta Kerja.

Meski belum terbit, dananya sudah disiapkan dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan bahwa kucuran untuk LPI masuk dalam kelompok pembiayaan investasi. Total yang disiapkan untuk sektor tersebut pada PEN sebesar Rp62,22 triliun.

“Kita cadangkan Rp15 triliun untuk sovereign wealth fund atau SWF yang ada di Undang-Undang Cipta Kerja. Sehingga bisa dilakukan aktivasi dari SWF atau yang disebut Presiden nusantara invesment authority,” katanya saat rapat kerja dengan DPR, Kamis (12/11/2020).

Apabila dirinci dari total Rp62,22 triliun, dana tersebut dikucurkan untuk penyertaan modal negara (PMN) Badan Usaha Milik Negara sebesar Rp24,07 triliun. Lalu investasi kepada BUMN Rp19,65 triliun.

Terakhir penjaminan kredit korporasi Rp3,5 triliun. Pagu tersebut terdiri atas belanja imbal jasa penjaminan (IJP) dengan potensi realisasi Rp1,5 triliun dan stop loss penjaminan Rp2 triliun.

Sri menjelaskan bahwa hingga pekan ini, realisasi pembiayaan korporasi baru mencapai 3,2 persen atau Rp2 triliun.

Penjaminan korporasi sudah terealisasi melalui pembayaran IJP Rp945 juta dan dana cadangan claim loss limit Rp2 triliun.

Sedangkan realisasi PMN direncanakan pada minggu pertama November hingga minggu kedua Desember.

“Proyeksi pencairan pinjaman PT KAI dan Perumnas pada minggu ketiga November. Proyeksi pencairan pinjaman PT Garuda Indonesia, PT Krakatau Steel, dan PTPN pada minggu ketiga November,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper