Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Resesi, Rp239 Triliun Dana Pemda Masih Mengendap di Perbankan

Per Oktober 2020, Kementerian Keuangan mencatat total saldo dalam rekening kas umum daerah masih berjumlah sekitar Rp239 triliun.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam media briefing, Senin (12/10/2020)/Jaffry Prabu Prakoso-Bisnis.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam media briefing, Senin (12/10/2020)/Jaffry Prabu Prakoso-Bisnis.

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyoroti realisasi APBD yang belum maksimal, padahal hanya tersisa dua bulan menuju akhir 2020.

Per Oktober 2020, Kementerian Keuangan mencatat total saldo dalam rekening kas umum daerah masih berjumlah sekitar Rp239 triliun.

"Berarti dana tersebut ada di perbankan, ada di rekening kas umum daerah. Kalau ada di perbankan, sebagian uang tersebut akan ditaruh di bank sentral," katanya dalam video conference, Rabu (4/11/2020).

Oleh karenanya, Suahasil mendorong agar pemerintah daerah bisa mendorong belanja di sisa akhir tahun ini. Pasalnya, belanja daerah merupakan komponen penting dalam mendorong pemulihan ekonomi.

Pada APBN tahun anggaran 2021, tranfer dana ke daerah dan desa ditetapkan sebesar Rp795,5 triliun. Suahasil mengatakan jumlah tersebut setara dengan sepertiga total APBN 2021, diharapkan bisa digelontorkan untuk belanja dan mendorong pendapatan masyarakat di desa.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menyampaikan penyerapan dan realisasi anggaran daerah memang masih menjadi perhatian dan tantangan ke depan.

Dalam mendorong pemulihan ekonomi, katanya, peran dari pemerintah sebagai agent of development sangat diharapkan, termasuk pemerintah daerah.

"Karena aktivitas belum normal, sehingga banyak dana-dana yang masih berada di perbankan belum masuk ke sektor riil, sehingga dana tersebut masuk ke BI," jelasnya.

Destry menyampaikan dana tersebut harus bisa disalurkan ke sektor riil untuk mempercepat pemulihan, baik untuk sektor konsumsi maupun untuk pembangunan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper