Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) berencana membangun pabrik katalis untuk mengembangkan produksi Green Diesel D100 yang 100% dan Green Gasoline/Green Avtur diolah dari bahan dasar kelapa sawit.
Hal itu sejalan dengan program Green Energy dan sesuai visi pemerintah untuk menciptakan ketahanan dan kemandirian energi nasional sekaligus menjawab tantangan transisi energi ke depan.
Pada Juli 2020, Pertamina sukses melakukan uji coba produksi Green Diesel (D100) di Kilang Dumai dengan volume 1.000 barel. Pada Maret 2020 juga telah dilakukan ujicoba co-processing Green Gasoline di Kilang Cilacap, dilanjutkan co-processing Green Avtur yang ditargetkan pada akhir 2020.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan Green Diesel D100 yang 100% dan Green Gasoline/Green Avtur diolah dari bahan dasar kelapa sawit. Produk ini pun direaksikan menggunakan katalis Merah Putih yang diproduksi Research & Technology Center (RTC) Pertamina bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).
“Setelah uji coba produk Green Diesel D100 di kilang Dumai berikut Green Fuel atau Green Avtur di Kilang Cilacap, Pertamina juga bersinergi dengan BUMN lain dan perguruan tinggi untuk membangun pabrik katalis yang akan mendorong TKDN di industri migas dan kimia sehingga akan mengurangi defisit transaksi negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasiona,” katanya melalui siaran pers, Minggu (1/11/2020).
Hal ini pun dijalankan pararel dengan proyek pembangunan Standalone Biorefinery di Cilacap maupun di Plaju. Tak hanya itu, subholding power and new & renewable energy Pertamina, yaitu PT Pertamina Power Indonesia (PPI) juga memiliki portofolio proyek energi bersih yang beragam.
Baca Juga
Salah satunya yang sedang dalam proses konstruksi adalah Proyek Independent Power Producer (IPP) LNG-to-Power Jawa-1 dengan kapasitas 1760 Mega Watt (MW), yang berlokasi di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Adapun sampai Januari 2020, perkembangan proyek telah mencapai 87,5 persen dan ditargetkan mencapai COD pada tahun depan.
Selain IPP Jawa-1, beberapa proyek yang telah dioperasikan PPI antara lain Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 4 MW, berlokasi di area Kilang LNG Badak, Kalimantan Timur, kemudian Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg), yang berasal dari pengolahan limbah kelapa sawit dengan kapasitas 2.4 MW yang merupakan hasil kerjasama antara PPI dan PTPN III, serta Proyek Pengoperasian dan Perawatan (O&M) PLTBg milik PTPN II di area Kwala Sawit dan Pagar Merbau, Sumatera Utara, dengan total kapasitas 2 MW.
PPI juga melakukan pengembangan PLTS di SPBU-SPBU Pertamina sebagai bagian dari optimalisasi bauran energi di wilayah operasi Pertamina. Untuk tahun ini masih ditargetkan sebanyak 50 SPBU dan akan bertambah ke depannya.
“Sampai saat ini, PPI telah membuktikan kompetensi dan kapabilitasnya sebagai penyedia Energi Bersih. Ke depan, perusahaan akan terus memperluas komitmen pengembangan Energi Bersih, baik untuk kebutuhan di luar Pertamina, maupun di internal di lingkungan Pertamina sendiri," ujar Fajriyah.