Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus menyokong peran konektivitas agar ekonomi hidup kembali terutama lewat pariwisata.
Pasalnya, pandemi Covid-19 membuat sektor transportasi terkontraksi pada kuartal II/2020 hingga 30,84 persen, terutama udara dan kereta api.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan pihaknya mempercepat aktivitas penyokong pariwisata mulai dari bandara hingga pelabuhan di sejumlah daerah.
"Berbagai penyokong perhubungan pariwisata kami percepat, mulai dari percepatan bandara dan pelabuhan di Labuan Bajo, peningkatan jumlah dermaga dan kapal di Toba. Di era pandemi ini kami lakukan berbagai percepatan pembangunan untuk menyokong peningkatan ekonomi," ungkapnya, Senin (26/10/2020).
Aktivitas yang didorong termasuk sektor penerbangan agar perlahan mulai bangkit. Saat ini, ia menyatakan mulai membuka beberapa slot penerbangan baru dengan destinasi yang banyak disinggahi.
Selain itu slot lama terutama rute sibuk seperti Jakarta, Medan, sampai Surabaya tetap diperkuat sehingga okupansi penerbangan saat ini bisa menyentuh angka 70 persen.
Baca Juga
Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya juga melihat salah satu kunci pemulihan ekonomi ada di sektor pariwisata sehingga konektivitas harus diperkuat.
"Pemerintah harus spend atau memaksimalkan anggaran, karena kelas menengah atas masih was-was untuk belanja sementara kelas menengah bawah sudah mulai kehilangan daya beli. Hal itu untuk mendorong investasi mulai 2021 agar ekonomi bangkit kembali, termasuk pariwisata," jelas Hermawan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setyadi juga menyetujui prioritas pembangunan transportasi darat untuk memulihkan ekonomi lewat pariwisata.
Sampai akhir tahun ini, Kemenhub mengklaim penyerapan anggaran sudah mencapai 63 persen, dengan harapan dua bulan terakhir bisa dimaksimalkan setidaknya sampai 95 persen.
Setidaknya anggaran yang disediakan untuk menggenjot konektivitas pariwisata mencapai Rp3,8 triliun, dengan rincian insentif tiket sepuluh detinasi pariwisata prioritas sebanyak Rp400 miliar, hibah pariwisata sebesar Rp100 miliar , dan kompensasi pajak serta restoran Rp3,3 triliun.
"Koridor pariwisata yang kami prioritaskan untuk ditingkatkan lewat perhubungan darat terutama Banyuwangi, Bromo, Borobudur, Bukti Tinggi, dan Bali," terangnya.
Langkah lain yang dilakukan untuk memberi stimulus pada transportasi darat dengan memberi izin angkutan umum menjadi angkutan barang.
"Kami juga lakukan padat karya dengan mengajak ibu-ibu untuk membersihkan dermaga, pelabuhan, sampai cat ulang. Tujuannya agar masyarakat memiliki pendapatan," ujarnya.