Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa II memproyeksikan kinerja penerbangan akan kembali mengalami lonjakan pada akhir tahun pada periode natal dan tahun baru dengan tambahan sejumlah pergeseran hari libur lebaran yang lalu.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan proyeksi untuk tingkat permintaan selama periode nataru akan jauh lebih besar karena pemerintah menggeser libur bersama pada masa lebaran ke Desember.
Awal pun memperkirakan jumlah hari efektif digunakan untuk bepergian bisa semakin banyak. Bahkan menurutnya maksimal bisa mencapai 20 hari kalender dengan akhir pekan.
Oleh karena itu, operator pelat merah tersebut juga akan mengawal lebih ketat sinkronisasi prosedur kesehatan dan operasional bandara dijalankan sesuai dengan animo masyarakat.
“Kami harapkan juga pada periode ini penanganan Covid bisa lebih baik. Secara proyeksi, misalnya sudah agak normal kemudian Juli ke Agustus itu stabil ya. Agustus- September negatif kemudian ada peningkatan kembali dari pencairan stimulus PSC [passenger service service] juga” jelasnya, dikutip dari keterangan resminya, Senin (26/10/2020).
AP II pun memperkirakan jumlah penumpang pesawat bakal naik sampai 44 persen pada akhir tahun. Awal memperkirakan akan ada lonjakan sampai dengan 20 persen antara Oktober ke November. Kemudian, 44 persen antara November ke Desember.
Baca Juga
Secara total penumpang khusus pada kuartal IV/2020 diperkirakan mencapai 5,6 juta. Jumlah itu naik drastis dibandingkan realisasi pada kuartal III/2020 sebesar 3,9 juta penumpang.
Secara total hingga akhir 2020, Awal menargetkan akan ada 25,70 juta penumpang dengan pergerakan pesawat 276.664
Senada Vice President Corporate Secretary PT Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan memprediksi peningkatan penumpang saat nataru juga jauh akan lebih tinggi dari pada libur cuti bersama pada akhir pekan ini. Hal ini dikarenakan periode libur nataru yang lebih lama dari tanggal 25 Desember 2020 - 3 Januari 2021.
“Kami siapkan di Desember juga karena 25 jatuh di hari Jumat lalu 26 Sabtu, belum lagi 28 Desember–1 Januari juga pengganti libur idul fitri,”ujarnya.
AP II juga memprediksikan terjadinya pertumbuhan penumpang hingga 40 persen pada akhir tahun ini, setelah pada periode awal Oktober ini hingga libur panjang akhir pekan bisa mencapai pertumbuhan sekitar 29 persen.
Sementara itu Ketua Umum Inaca Denon Prawiraatmadja mengatakan untuk pola liburan akhir tahun biasanya masyarakat cenderung memilih rute internasional. Namun dia mengharapkan dengan kondisi pandemi saat ini, optimisme tetap akan terbangun untuk rute pariwisata domestik.
“Beda memang polanya jadi biasanya akhir tahun lebih untuk liburan ke luar negeri bukan kembali ke kampung halaman. Kendati nanti ada pergeseran libur mudik. Jadi optimismenya di pariwisata domestik,” ujarnya.