Bisnis.com, JAKARTA — Industri kimia Jepang disebut banyak yang mau investasi di Indonesia karena pasar di Negeri Sakura sudah jenuh dan berkontraksi. Pelaku usaha di Indonesia pun menyambut positif setiap kegiatan investasi Jepang dengan berbagai potensi yang dimiliki.
Ketua Umum Asosiasi Kimia Dasar Anorganik (Akida) Michael Susanto Pardi mengatakan investasi dari Jepang menjadi hal yang bagus untuk pelaku usaha dalam negeri. Hal itu dikarenakan industri kimia membutuhkan tenaga kerja ahli.
"Jadi investasi Jepang positif sebab akan menciptakan lapangan kerja dan transfer teknologi," katanya kepada Bisnis, Kamis (22/10/2020).
Michael mengemukakan hingga saat ini industri kimia tak sedikit yang melakukan kerjasama dengan Jepang. Contohnya, Asahimas Chemical, Lautan Otsuka, dan lainnya.
Seiring dengan hal itu, Michael menyebut Jepang banyak yang mau melakukan investasi di Indonesia karena di sana market sudah jenuh dan kontraksi.
Adapun secara keseluruhan Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) mencatat sepanjang tahun lalu realisasi investasi di industri kimia dan farmasi tak begitu baik.
Baca Juga
Penanaman Modal Dalam Negeri atau PMDN tercatat melandai dengan penurunan 28,8% menjadi Rp9.484,91 miliar dengan 977 proyek dibanding periode 2018 Rp13.337,72 miliar dengan 638 proyek.
Sementara dari Penanaman Modal Asing atau PMA juga turut anjlok 23,3% menjadi US$1.486,41 miliar dengan 1.280 proyek dibanding periode 2018 US$1.938,34 miliar dengan 1.001 proyek.