Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Faisal Basri ke Jokowi: Jangan Dengarkan Bank Dunia, Tapi Rintihan Rakyat

Dalam akun twitter @FaisalBasri, ekonom tersebut meminta Sang Kepala Negara untuk lebih mendengarkan suara masyarakat ketimbang Bank Dunia terkait UU Cipta Kerja.
Ekonom Faisal Basri /JIBI-Abdullah Azzam
Ekonom Faisal Basri /JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Senior Institute for Development of Economics (Indef) Faisal Basri menyampaikan pesan kepada Presiden Joko Widodo mengenai Undang-Undang Cipta Kerja.

Dalam akun twitter @FaisalBasri, ekonom tersebut meminta Sang Kepala Negara untuk lebih mendengarkan suara masyarakat ketimbang Bank Dunia terkait UU anyar tersebut.

"Pak Jokowi, jangan dengar celotehan Bank Dunia, dengarkanlah rintihan rakyat yang merasa dikhianati," demikian tulisnya pada Selasa (20/10/2020).

Cuitan tersebut hingga berita ini ditulis, telah mendapatkan like dari 5.000 pengguna dan dire-tweet oleh 1500 pengguna.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bank Dunia telah menyatakan sikap mendukung UU Cipta Kerja yang disahkan pada 5 Oktober 2020.

Melalui keterangan resmi yang dirilis, Jumat (16/10/2020), Bank Dunia melihat Undang-undang Cipta Kerja adalah upaya reformasi besar untuk menjadikan Indonesia lebih kompetitif dan mendukung aspirasi jangka panjang negara ini menjadi masyarakat yang sejahtera.

"UU ini dapat mendukung pemulihan ekonomi dan pertumbuhan jangka panjang yang tangguh di Indonesia," ungkap Bank Dunia.

Presiden Jokowi pun mengutip pernyataan Bank Dunia terkait UU Cipta Kerja tersebut.

"Undang-Undang Cipta Kerja adalah upaya reformasi besar untuk menjadikan Indonesia lebih kompetitif," ini kata Bank Dunia, tulis Jokowi mengutip pernyataan Bank Dunia mengenai UU Cipta Kerja melalui akun media sosial Twitter @jokowi, Jumat (16/10/2020).

Dalam cuitannya itu, Jokowi juga mengunggah pernyataan lengkap dari Bank Dunia terkait Undang-Undang Cipta Kerja.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper