Bisnis.com, JAKARTA - Penerapan sustainability standards dinilai sulit bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Kepala Ekonom Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengatakan memang sustainability standards atau standar keberlanjutan sudah diterapkan di banyak negara, termasuk negara berkembang.
Namun, penerapan standardisasi lingkungan tersebut dalam praktiknya masih terkendala, salah satunya karena membutuhkan biaya meski bertujuan untuk transformasi hijau.
"Ada permasalahan dalam penerapannya, butuh capital yang baru. Ada masalah atau biaya dalam pemenuhannya untuk mengikuti aturan tersebut," katanya dalam acara Webinar Strategi Pemulihan Ekonomi PascaCovid-19 dan Peningkatan Kemudahan Berusaha Indonesia, Selasa (20/10/2020).
Selain itu, Yose mengatakan penerapan sustainability standards ini juga dibutuhkan sertifikasi yang akan kembali menambah biaya.
Sertifikasi ini dilakukan untuk membuktikan bahwa suatu produk mengikuti standar lingkungan. Karena itu, dengan banyaknya biaya yang harus dikeluarkan, menurut Yose akan berat bagi UMKM.
Baca Juga
Oleh karena itu, penerapan standardisasi tersebut harus mendapat dukungan penuh oleh pemerintah dan dunia usaha, utamanya dunia usaha yang besar.