Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina EP Cepu belum menentukan sisa produksi gas dari Jambaran Tiung Biru akan disalurkan ke mana.
Pjs. VP Legal & Relation Hastari Pramujati mengatakan bahwa produksi gas dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) tercatat sebesar 192 juta standar kaki kubik (MMscfd).
Dari seluruh produksi tersebut, 172 MMscfd sudah dialokasikan kepada PT Pertamina (Persero) yang akan disalurkan ke pembeli melalui pipa Gresik—Semarang.
Menurutnya, pasokan gas ke konsumen akhir merupakan kewenangan PT Pertamina (Persero).
“Adapun, untuk sisa produksi sebesar 20 MMscfd, kami masih menunggu penetapan alokasi dari Kementerian ESDM," katanya kepada Bisnis, Kamis (20/10/2020).
Sebelumnya, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebut sisa produksi gas JTB bisa menjadi potensi untuk ruas pipa transmisi gas Cirebon—Semarang.
Baca Juga
Berdasarkan paparan BPH Migas, potensi pasokan gas pada 2021 berasal dari lapangan Jambaran Tiung Biru dengan potensi yang belum teralokasikan sebesar 20 MMscfd dari total volume 172 MMscfd dan potensi dari Saka Muriah sampai dengan 22 MMscfd.
Pada 2022, terdapat potensi pasokan gas dari lapangan Lengo dengan volume yang belum teralokasikan 70 MMscfd dan LNG domestik dari proyek regasifikasi Terminal Teluk Lamong dengan perkiraan kapasitas 40 MMscfd.