Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

1 Tahun Jokowi-Ma'ruf: Ini Catatan dari Sektor Kereta Api

Selama 7 bulan berjalan pada 2020, sektor perkeretaapian dapat dikatakan mengalami turbulensi atau goncangan sebagai dampak pandemi ini
Kereta Api Prameks melintas di perlintasan kereta api Purwosari, Solo, Senin (20/4/2020). BISNIS.COM
Kereta Api Prameks melintas di perlintasan kereta api Purwosari, Solo, Senin (20/4/2020). BISNIS.COM

Bisnis.com, JAKARTA - Periode satu tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin dari Oktober 2019 hingga Oktober 2020 memberikan dampak pada semua sektor pembangunan di Indonesia, termasuk juga di sektor perkeretaapian. Namun, sektor ini tidak dapat dilepaskan dari pandemi Covid-19.

Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana menyampaikan setidaknya selama 7 bulan berjalan pada 2020, sektor perkeretaapian dapat dikatakan mengalami turbulensi atau goncangan sebagai dampak pandemi ini. Dia memberikan beberapa catatan penting dari periode satu tahun, di antaranya terkait dengan dukungan Pemerintah.

Dia menjabarkan penurunan volume penumpang KA akibat pandemi Covid-19 berdampak besar pada korporasi penyelenggara jasa angkutan KA. Hal ini yang harus dimulai dengan melakukan langkah untuk mempertahankan kelangsungan usahanya (survival) serta memulihkan kondisi bisnis dan keuangan.

“Pemerintah dalam hal ini, telah hadir memberikan dukungan, misalnya Kementerian BUMN telah membantu memberikan dana talangan kepada PT KAI untuk menyelamatkan arus kas perusahaan tersebut,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (19/10/2020).

Kendati demikian, kementerian teknis, yaitu Kemenhub tetap diharapkan dapat memberikan dukungan dalam hal penyesuaian pembebanan Track Access Charge/TAC dan perhitungan Public Service Obligation/PSO sesuai volume penumpang untuk meringankan beban operator KA.

Menurutnya pemerintah pun harus memberikan dukungan kepada operator angkutan KA untuk mengembangkan sektor lain di luar angkutan penumpang seperti angkutan barang ritel untuk PT KAI dan pendapatan non-tiket untuk PT MRT Jakarta, misalnya dari sektor pengembangan properti.

Sementara itu, dari sisi pembangunan infrastruktur perkeretaapian, Adit mencontohkan sejumlah proyek yang tetap dapat berjalan, di antaranya KA Makassar-Parepare, Rantauprapat-Kota Pinang di luar Jawa, revitalisasi stasiun di Jabodetabek, LRT Jabodebek, MRT fase kedua kendati tentu ada pergeseran dan penundaan dari jadwal yang ditetapkan.

“Satu catatan positif adalah meski di masa pandemi, pembangunan elektrifikasi jalur KA Yogyakarta-Solo tetap dapat dijalankan dengan baik, dan bahkan dalam waktu dekat KRL Yogyakarta-Klaten menurut rencana akan segera dioperasikan,” imbuhnya.

Catatan positif lainnya, yakni satu tahun perkembangan di sektor transportasi perkotaan adalah terwujudnya korporasi sinergi untuk mengintegrasikan moda transportasi di Jabodetabek melalui pembentukan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) sinergi antara KAI sebagai BUMN dan PT MRT Jakarta sebagai BUMD Pemprov DKI Jakarta yang kemudian diikuti dengan realisasi penataan dan integrasi antarmoda di beberapa stasiun di wilayah DKI Jakarta.

Sementara itu terkait dengan pandemi covid -19, Kementerian Perhubungan telah menerbitkan serangkaian regulasi protokol kesehatan untuk mengatasi dampak Covid-19 serta dalam rangka penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di sektor transportasi.

Regulasi ini telah dijalankan dengan sangat baik oleh para operator angkutan KA, sehingga dapat dikatakan protokol kesehatan di sektor angkutan KA telah diterapkan dengan ketat untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jasa di masa pandemi ini.

Menurutnya, pemerintah Daerah di wilayah metropolitan juga harus memberikan dukungan bagi pengaturan arus penumpang KA perkotaan sebagai dampak pembatasan jumlah penumpang serta menyediakan alternatif solusi moda angkutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper