Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang berhasil memporakporandakan perekonomian global, termasuk Indonesia, diprediksi akan menciptakan peningkatan angka pengangguran yang tinggi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penerapan lockdown di beberapa negara untuk menahan laju penyebaran Covid-19 telah memicu resesi ekonomi di tingkat global.
Sebagaimana diketahui, lembaga internasional memprediksi ekonomi global pada 2020 akan terkontraksi pada kisaran -4,4 persen hingga -5,2 persen.
"Respon penanganan Covid-19 melalui lockdown telah memicu resesi ekonomi dunia dan menyebabkan gangguan pada kesehatan, pekerjaan, dan kesejahteraan masyarakat," kata Airlangga dalam Opening Ceremony Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2020, Senin (19/102020).
Sementara di dalam negeri, Airlangga menjelaskan ada sebanyak 6,9 juta masyarakat yang belum mendapatkan pekerjaan dan anak muda yang baru lulus sebanyak 2,92 juta. Di samping itu, pandemi Covid-19 telah menyebabkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sebanyak 2,1 juta pekerja dan pekerja yang dirumahkan tercatat ada sebesar 1,4 juta pekerja.
Sehingga, Airlangga mengatakan total masyarakat yang membutuhkan lapangan kerja di masa pandemi ini mencapai sebesar 13,3 juta orang.
Baca Juga
Meski pandemi Covid-19 berdampak pada seluruh aspek kesehatan dan ekonomi, imbuhnya, optimisme dan kepercayaan masyarakat sudah mulai pulih untuk menggerakkan aktivitas ekonomi.
"Sentimen positif juga datang dari perekonomian Indonesia. Penerapan program Pemuihan Ekonomi Nasional (PEN) menimbulkan sinyal positif terhadap ekonomi sejak Juli 2020," katanya.