Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengalokasikan anggaran Padat Karya Tunai (PKT/cash for work) TA 2020 sebesar Rp12,32 triliun selama masa pandemi Covid-19, dengan rencana serapan tenaga kerja sebesar 638.990 orang.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menjelaskan pembangunan infrastruktur kerakyatan dengan skema Padat Karya Tunai salah satunya dilaksanakan melalui Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).
"Untuk program Padat Karya Tunai Pamsimas dan Sanimas, penyerapan tenaga kerjanya sudah memenuhi target 100 persen," ujarnya dalam siaran pers Senin (12/10/2020).
Pada Tahun Anggaran 2020 Pamsimas dilaksanakan di 4.806 lokasi dengan total anggaran sebesar Rp1,160 triliun. Tercatat hingga 27 September 2020, penyerapan tenaga kerja Pamsimas telah memenuhi target 48.060 orang atau tercapai 100 persen.
Pamsimas dilaksanakan dengan menyediakan akses air minum aman melalui uji kualitas air, penyediaan sanitasi untuk stop buang air besar sembarangan (BABS), dan perubahan perilaku dengan mengadopsi gaya hidup bersih sehat seperti gerakan cuci tangan pakai sabun.
Capaian 100 persen dari target penyerapan tenaga kerja juga direalisasikan melalui program Sanimas sebanyak 15.705 orang. Pada TA 2020, Sanimas menjangkau 1.046 lokasi dengan anggaran Rp395,91 miliar.
Baca Juga
Kegiatan PKT ini diantaranya dilaksanakan dengan pembangunan prasarana mandi cuci kakus (MCK), Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kombinasi dengan MCK dan Sambungan Rumah (SR).
Adapun tujuan utama program Padat Karya Tunai adalah untuk mempertahankan daya beli masyarakat di perdesaan atau mendistribusikan uang pembangunan ke desa-desa.
“Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/pelosok," ujar Basuki.