Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengklaim Program Padat Karya Tunai (PKT) bidang permukiman telah menyerap lebih dari 300.000 tenaga kerja dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi arahan agar memperbanyak program padat karya pada awal 2021 sebanyak 2–3 kali lipat untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Salah satu program PKT yang dilaksanakan di Kementerian PUPR ada pada bidang Cipta Karya/permukiman yang terdiri atas program PKT regular, seperti Penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat, sanitasi berbasis masyarakat, sanitasi pondok pesantren, tempat pengelolaan sampah reduce, reuse, recycle, pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah, dan kota tanpa kumuh,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (22/11/2021).
Kementerian PUPR juga terus menggenjot serapan program padat karya atau infrastruktur berbasis masyarakat (IBM) di 2021 melalui skema PKT atau cash for work dengan alokasi anggaran Rp23,24 triliun.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR pada 2021 mendapat alokasi sebesar Rp5,29 triliun untuk program PKT yang direncanakan dapat menyerap 219.821 tenaga kerja di 15.936 lokasi.
“Tercatat hingga 15 November 2021 pukul 12.00 WIB, realisasi padat karya yang sudah dilaksanakan sebesar 93,39 persen senilai Rp5,21 triliun, dan realisasi fisik sebesar 84,09 persen dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 362.488 orang,” kata Diana Kusumastuti.
Baca Juga
Pembangunan infrastruktur permukiman dengan skema PKT salah satunya dilaksanakan melalui Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).
Pada 2021 Pamsimas dilaksanakan di 4.525 lokasi dengan total anggaran sebesar Rp943 miliar untuk target 47.400 tenaga kerja. Tercatat hingga 15 November 2021, penyerapan tenaga kerja Pamsimas sudah sebanyak 48.694 orang.
Sementara itu, untuk Program Sanimas dialokasikan anggaran Rp713 miliar untuk 23.100 tenaga kerja. Hingga saat ini, progres penyerapan tenaga kerja PKT Sanimas sudah sebanyak 51.792 orang.
Pada tahun ini Ditjen Cipta Karya juga melaksanakan kegiatan pembangunan 6.000 unit bangunan Mandi Cuci Kakus (MCK) di Pondok Pesantren/LPK yang tersebar di seluruh Indonesia dengan anggaran sebesar Rp1,4 triliun. Targetnya, program itu dapat menyerap 36.000 tenaga kerja.
Saat ini, progres dari program tersebut saat ini sudah terlaksana di 4.819 lokasi dengan serapan 38.523 tenaga kerja.
Kegiatan PKT bidang permukiman selanjutnya adalah Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) yang pada 2021 akan menjangkau 1.500 lokasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp900 miliar untuk 38.012 tenaga kerja.
Progresnya saat ini sudah terlaksana di 1.195 lokasi dengan serapan tenaga kerja sebanyak 34.503 orang.
Program PKT bidang permukiman juga dilakukan melalui Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) yang pada 2021 dilaksanakan di 2.099 lokasi senilai Rp 976 miliar dengan target 49.379 tenaga kerja. Progresnya hingga saat ini sudah terserap Rp967 miliar untuk di 2.064 lokasi.
Terakhir, program PKT bidang permukiman dilaksanakan dengan pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) yang pada 2021 dilaksanakan di 147 lokasi dengan anggaran Rp90 miliar untuk menyerap 2.430 tenaga kerja.
Saat ini, sudah terserap melebihi target awal yaitu sebesar 4.198 tenaga kerja dengan anggaran yang sudah tersalurkan sudah 100 persen.