Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan program padat karya tunai dapat dilakukan mulai April 2020.
Seperti diketahui, Kementerian PUPR melakukan upaya percepatan realisasi program padat karya 2020 Senilai Rp8,64 triliun untuk mendorong daya beli masyarakat saat pandemi Covid-19.
Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H. Sumadilaga mengatakan terdapat empat program di bawah Cipta Karya yaitu Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (Pisew), penataan Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).
"Kami programkan April ini mulai, sudah mulai rekrutmen pendamping," katanya kepada Bisnis, Minggu (22/3/2020).
Program Pamsimas dan Sanimas merupakan program padat karya yang akan dilaksanakan Ditjen Cipta Karya untuk mendukung pencegahan stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak balita melalui penyediaan sarana prasarana air bersih dan sanitasi.
Beberapa kegiatan Pamsimas yaitu pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) baru, perluasan dan optimalisasi SPAM eksisting dengan modul sambungan rumah.
Baca Juga
Adapun beberapa kegiatan Sanimas yaitu prasarana mandi, cuci, kakus (MCK), instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) komunal, IPAL kombinasi dengan MCK, dan sambungan rumah (SR).
Selanjutnya, program Kotaku yang bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di kawasan kumuh perkotaan untuk mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan.
Lima komponen kegiatan Kotaku adalah perbaikan saluran, pembangunan tempat penampungan sampah (TPS), pembangunan jalan lingkungan, penanggulangan kebakaran (jalur evakuasi) dan ruang terbuka hijau (RTH).
Pada 2020, Program Pamsimas akan dilaksanakan di 5.053 desa dengan anggaran Rp767 miliar, Sanimas di 1.026 lokasi dengan anggaran Rp398 miliar.
Kemudian, program Kotaku di 364 kelurahan dengan anggaran Rp259 miliar. Selanjutnya, program Pisew di 900 kecamatan dengan anggaran Rp540 miliar, TPS-3R di 106 lokasi dengan anggaran Rp79 miliar.
"Saya usahakan [pelaksanaannya] serentak, kita lihat nanti ya," katanya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo menugaskan agar program padat karya tunai di semua kementerian lembaga diperbanyak dengan memperhatikan daya beli masyarakat saat kondisi pandemi Covid-19.