Bisnis.com, JAKARTA — Mitsui & Co. Ltd. menegaskan rencananya untuk menjual sisa kepemilikan saham di pembangkit listrik tenaga batu bara yang tersebar di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, dikutip dari www.businesstimes.com.sg, Senin (12/10/2020), CEO Mitsui Tatsuo Yasunaga mengatakan bahwa langkah tersebut dilakukan karena perusahaan ingin beralih ke gas untuk membantu mencapai target nol emisi pada 2050.
"Kami masih memiliki saham di pembangkit listrik tenaga batu bara di Indonesia, China, Malaysia, dan Maroko, tetapi tujuan kami adalah menjadikannya nol pada 2030," kata Yasunaga.
Sebelumnya, perusahaan manufaktur asal Jepang itu disebut-sebut tengah mempertimbangkan untuk melakukan divestasi saham mayoritasnya di PT Paiton Energy.
Berdasarkan situs resmi perusahaan, Paiton Energy mengoperasikan tiga pembangkit listrik tenaga batu bara di pembangkit listrik Paiton di Probolinggo, Jawa Timur, yakni Paiton Unit 7—8 dengan kapasitas 2 x 615 megawatt (MW) dan Paiton Unit 3 dengan kapasitas 815 MW.
Menyusul rencana divestasi tersebut, PT Adaro Energy Tbk., dan PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) dikabarkan akan berkongsi untuk mengambil alih kepemilikan Mitsui yang sebesar 45,5 persen.
Baca Juga
Head of Corporate Communication Division Adaro Energy Febriati Nadira mengaku bahwa perseroan memang tengah melakukan kajian terhadap rencana akuisisi saham Paiton Energy.
“Saat ini kami sedang melakukan kajian dan oleh karenanya belum ada kepastian untuk berpartisipasi [akuisisi di PLTU Paiton],” ujar Febriati ketika dihubungi Bisnis, Jumat (4/9/2020).
Namun, dia tidak memberi keterangan lebih lanjut ketika ditanya mengenai potensi berkongsi dengan Toba Bara.
Sementara itu, pihak Toba Bara tidak merespons ketika dihubungi secara terpisah. Manajemen PT Paiton Energy juga menolak memberi tanggapan terkait rencana akuisisi tersebut.
Selain Mitsui & Co. Ltd., Paiton Energy dimiliki oleh perusahaan investasi energi Qatar, Nebras Power QSC, sebanyak 35,5 persen, lalu PT Toba Bara Sejahtra Tbk. (TOBA) sebesar 5 persen.
Sisanya dimiliki oleh Jera Co., yang merupakan perusahaan patungan antara Tokyo Electric Power Co. dan Chubu Electric Power Co.
Seperti dilansir dari Bloomberg, Mitsui bekerja dengan seorang penasihat untuk membahas potensi divestasi 45,5 persen saham di salah satu produsen listrik swasta terbesar di Indonesia ini, menurut salah seorang sumber yang mengetahui rencana ini.
Kesepakatan tersebut diperkirakan bernilai lebih dari US$1 miliar. Meskipun Mitsui belum memulai proses penjualan formal, tetapi perusahaan mulai menarik minat dari calon pembeli, termasuk produsen listrik regional.