Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Public Investment Fund Arab Saudi Tertarik Beli Saham Lulu

Pasar swalayan Lulu juga beroperasi di Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya serta di Mesir, India, Indonesia, dan Malaysia.
JIBI/Bisnis/Dwi Prasetya  TOKO RITEL PERTAMA ASAL UNI EMIRAT ARAB Presiden Joko Widodo (kedua kiri), Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani (kiri), Pimpinan Lulu Group Yusuf Ali MA (ketiga kanan), mengunjungi stan buah seusai meresmikan Lulu Hypermarket di Plaza Taman Modern Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (31/5). Toko ritel tersebut merupakan yang pertama asal Uni Emirat Arab (UEA) di Indonesia dengan area seluas 200.000 m2, dan diperkirakan akan menyerap lebih dari 5.000
JIBI/Bisnis/Dwi Prasetya TOKO RITEL PERTAMA ASAL UNI EMIRAT ARAB Presiden Joko Widodo (kedua kiri), Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani (kiri), Pimpinan Lulu Group Yusuf Ali MA (ketiga kanan), mengunjungi stan buah seusai meresmikan Lulu Hypermarket di Plaza Taman Modern Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (31/5). Toko ritel tersebut merupakan yang pertama asal Uni Emirat Arab (UEA) di Indonesia dengan area seluas 200.000 m2, dan diperkirakan akan menyerap lebih dari 5.000

Bisnis.com, DUBAI — Public Investment Fund yang merupakan sovereign wealth fund dari Arab Saudi, disebut-sebut tertarik membeli saham di jaringan pasar swalayan Lulu Group International.

sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters seperti dikutip dari gulfnews.com, Rabu (7/10/2020) bahwa  rencana aksi Public Public Investment Fund (PIF) tersebut sedang dalam diskusi awal dengan pengusaha kelahiran India, Yusuff Ali, yang mendirikan Lulu yang berbasis di Abu Dhabi, salah satu rantai terbesar di wilayah Teluk

Diskusi antara PIF dan Lulu telah dimulai empat hingga enam minggu lalu, kata salah satu sumber.

Tidak jelas seberapa besar saham yang ingin dibeli PIF karena diskusi masih pada tahap awal atau apakah pembicaraan akan mengarah pada transaksi akhir.

Seperti dikutip dari laman situsnya, Lulu mengoperasikan pusat perbelanjaan, hypermarket, dan bisnis lainnya dengan omset tahunan sebesar $7,40 miliar.

Lulu beroperasi di Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya serta di Mesir. Lulu juga beroperasi di India, Indonesia, dan Malaysia.

PIF yang mengelola aset senilai US$360 miliar, menolak berkomentar.

Direktur Pemasaran & Komunikasi Lulu V. Nandakumar mengatakan dalam tanggapan melalui posel bahwa sesuai dengan kebijakan perusahaan, Lulu tidak pernah mengomentari spekulasi pasar dan rumor media.

Sumber lainnya menyebutkan bahwa pada awal tahun ini, perusahaan induk milik negara Abu Dhabi, ADQ, menginvestasikan US$1 miliar di Lulu.

ADQ tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

PIF pendorong rencana Visi 2030 Kerajaan Arab Saudi untuk mendiversifikasi ekonomi, dengan tujuan untuk mengubahnya menjadi dana kelolaan kekayaan terbesar di dunia.

Pemerintah Saudi ingin memperluas sektor ritel kerajaan sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan satu juta pekerjaan pada 2020.

PIF menginvestasikan US$500 juta dalam usaha dagang-el Noon, yang tidak lama kemudian mulai beroperasi di Arab Saudi. PIF juga berinvestasi secara tidak langsung dalam IPO operator mal Saudi Arabian Center. PIF juga didekati oleh Reliance untuk membeli saham di cabang ritel miliuner India, Mukesh Ambani's Reliance Industries Ltd.

Lembaga dana kelolaan, yang diketuai oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, telah menjadi investor yang lebih aktif sejak 2015, antara lain membeli US$3,5 miliar saham di Uber Technologies dan menginvestasikan $45 miliar dalam dana teknologi perdana Softbank.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Zufrizal
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper