Bisnis.com, JAKARTA - Pemulihan ekonomi Indonesia pada 2021 dipastikan tidak dapat sepenuhnya bergantung pada belanja pemerintah. Oleh sebab itu, investasi diharapkan menjadi kunci pendorong pertumbuhan tahun depan.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu mengungkapkan bahwa tahun depan pengeluaran dari konsumsi pemerintah juga tidak akan turun sehingga investasi harus bagus untuk memulihkan ekonomi.
“Harus reformasi dari 2020 ke 2021, termasuk bagaimana pastikan investasi positif di 2021 karena kalau tetap negatif, berat sekali. Cara investasi positif? Ya, peluang investasi harus diperbaiki dan juga tingkatkan ease of doing business,” katanya saat diskusi virtual, Jumat (2/10/2020).
Febrio menjelaskan bahwa akselerasi reformasi harus digalakkan agar banyak investor yang tertarik menanamkan modal di Indonesia. Upaya yang dilakukan pemerintah adalah melalui Omnibus Law Cipta Kerja, reformasi anggaran, dan lembaga pengelola investasi.
“Ini juga tergantung pola ekonomi global utamanya di negara maju dan partner dagang kita seperti China, Amerika Serikat, dan Jepang,” jelasnya.
Dia juga menyampaikab bahwa ekonomi Indonesia secara keseluruhan tahun ini diproyeksikan berada di level antara minus 1,7 persen sampai minus 0,6 persen. Namun, dia menilai kontraksi minus ini dapat menimbulkan sikap optimisme agar tahun depan dapat tumbuh lebih tinggi.
Baca Juga
“Di 2021 karena kita berangkat dari low base pada 2020, jadi pasti ada dampaknya yaitu pertumbuhan kita lebih mudah [pada 2021] yaitu 5 persen,” kata Kepala BKF.