Bisnis.com, JAKARTA - Lion Air Group dikabarkan bakal mendirikan maskapai baru agar bisa bangkit dari kejadian kecelakaan JT-610 pada Oktober 2018, kendati saat ini industri penerbangan sedang lesu dalam masa pandemi Covid-19.
Berdasarkan laman Bloomberg yang dikutip, Kamis (1/10/2020), langkah berani tersebut dibenarkan oleh beberapa pihak yang mengetahui rencana dari PT Lion Mentari Airlines.
Menurut sumber yang menolak untuk disebutkan namanya, rencana tersebut diinisiasi oleh pendiri Lion, termasuk Rusdi Kirana. Akan tetapi, masih belum jelas posisi maskapai baru tersebut bakal menjadi bagian dari Lion Group atau tidak.
Lion Air diklaim mencoba untuk bangkit dari kejadian kecelakaan pada 2018 yang disebabkan oleh kesalahan pada desain pesawat Boeing 737 Max, serta rangkaian kesalahan maskapai tersebut dari pilot dan mekanik.
Kabid Humas Ditjen Perhubungan Udara Budi Prayitno membenarkan adanya permohonan atas air operator certificate baru. Namun, dirinya enggan untuk menyampaikan detil lebih lanjut.
Baca Juga
Bisnis.com telah mencoba untuk meminta konfirmasi dari Managing Director of Lion Air Group Daniel Putut Kuncoro, tetapi belum mendapatkan respons.
Sebelumnya, Goshawk Aviation Ltd. menggugat Lion Air Group senilai US$12,8 juta (£10 juta) melalui pengadilan litigasi di London, Inggris terkait dugaan utang sewa tujuh unit pesawat Boeing 737.
Lion Air Group berupaya tetap bernegosiasi dan mencari solusi terbaik terhadap gugatan yang diajukan oleh perusahaan penyewaan pesawat tersebut.