Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusdi Kirana Ingin Move On, Lion Air Group Buat Maskapai Baru?

Pendiri Lion Air Group Rusdi Kirana dikabarkan ingin bangkit dari peristiwa kecelakaan JT-610 pada 2018 dengan mendirikan maskapai baru.
Pesawat Lion Air terparkir di Apron Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pesawat Lion Air terparkir di Apron Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Lion Air Group dikabarkan bakal mendirikan maskapai baru agar bisa bangkit dari kejadian kecelakaan JT-610 pada Oktober 2018, kendati saat ini industri penerbangan sedang lesu dalam masa pandemi Covid-19.

Berdasarkan laman Bloomberg yang dikutip, Kamis (1/10/2020), langkah berani tersebut dibenarkan oleh beberapa pihak yang mengetahui rencana dari PT Lion Mentari Airlines.

Menurut sumber yang menolak untuk disebutkan namanya, rencana tersebut diinisiasi oleh pendiri Lion, termasuk Rusdi Kirana. Akan tetapi, masih belum jelas posisi maskapai baru tersebut bakal menjadi bagian dari Lion Group atau tidak.

Lion Air diklaim mencoba untuk bangkit dari kejadian kecelakaan pada 2018 yang disebabkan oleh kesalahan pada desain pesawat Boeing 737 Max, serta rangkaian kesalahan maskapai tersebut dari pilot dan mekanik.

Kabid Humas Ditjen Perhubungan Udara Budi Prayitno membenarkan adanya permohonan atas air operator certificate baru. Namun, dirinya enggan untuk menyampaikan detil lebih lanjut.

Bisnis.com telah mencoba untuk meminta konfirmasi dari Managing Director of Lion Air Group Daniel Putut Kuncoro, tetapi belum mendapatkan respons.

Sebelumnya, Goshawk Aviation Ltd. menggugat Lion Air Group senilai US$12,8 juta (£10 juta) melalui pengadilan litigasi di London, Inggris terkait dugaan utang sewa tujuh unit pesawat Boeing 737.

Lion Air Group berupaya tetap bernegosiasi dan mencari solusi terbaik terhadap gugatan yang diajukan oleh perusahaan penyewaan pesawat tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper