Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Teknologi Tahan Gempa Ini Diterapkan di Proyek Infrastruktur Nasional

Kementerian PUPR terus mendorong penggunaan teknologi tahan gempa dalam pelaksanaan konstruksi di berbagai daerah.
Ilustrasi kegiatan konstruksi gedung./Bloomberg
Ilustrasi kegiatan konstruksi gedung./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan beberapa teknologi telah diterapkan dalam perancangan bangunan tahan gempa.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan saat ini ada banyak bangunan megastruktur dan infrastruktur yang telah dikonstruksi di berbagai daerah, yang dirancang untuk tahan gempa.

Dia mengutarakan tidak sedikit dari bangunan tersebut yang dirancang oleh para insinyur Indonesia. misalnya, teknologi seismic isolation yang merupakan hasil litbang dari Kementerian PUPR telah banyak diterapkan.

“Begitu juga dengan teknologi Precast Structural System [Press] yang dikombinasikan dengan alat “spiral dissipater," ujarnya dalam pembukaan Lokakarya Virtual Megastruktur dan Infrastruktur Tahan Gempa Indonesia Karya Anak Bangsa pada Kamis (24/9/2020).

Basuki menjelaskan Kementerian PUPR bersama para pakar kegempaan dari berbagai latar belakang disiplin ilmu telah menerbitkan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017, yang merupakan pemutakhiran dari sebelumnya yaitu Peta Gempa Indonesia Tahun 2010. Peta terbaru itulah yang saat ini dijadikan acuan standar dalam perencanaan bangunan dan infrastruktur tahan gempa.

Kementerian PUPR juga sangat terbantu dengan keberadaan Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen) dengan tiga tugas utama yang telah dijalankan lembaga tersebut, yaitu pertama pemutakhirkan peta sumber dan bahaya gempa nasional secara berkala; kedua, survei dan analisis kegempaan dan kerusakan pasca terjadinya gempa merusak serta memberikan rekomendasi; dan ketiga, sosialisasi mengenai sumber, bahaya, dan risiko gempa di Indonesia.

Selain tiga tugas utama itu, Pusgen juga memiliki dua tugas tambahan, yaitu pertama menyusun Peta Ground Motion Indonesia; serta kedua, mengembangkan kurva kerentanan bangunan, untuk dapat menghasilkan peta risiko gempa yang lebih baik.

Basuki menambahkan langkah-langkah lain yang telah ditempuh pihaknya dalam mendorong konstruksi bangunan tahan gempa di antaranya pelaksanaan berbagai penelitian, percobaan dan publikasi terkait kode bangunan dan infrastruktur, spesifikasi standar serta berbagai manual.

Selain itu, pemutakhiran peta sumber dan bahaya gempa nasional yang diluncurkan pada 4 September 2017, pemutakhiran SNI Bangunan Gedung Tahan Gempa 2019, serta pelaksanaan program-program rehabilitasi dan rekonstruksi untuk rumah, bangunan dan infrastruktur yang rusak pasca gempa.

Untuk memastikan bahwa semua infrastruktur bisa dibangun dengan tingkat keandalan dan kualitas yang tinggi serta biaya yang bisa dipertanggungjawabkan, Kementerian PUPR juga ikut bertanggung jawab dalam pengembangan SDM bidang konstruksi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper